Liriklagu Dandelions - Ruth B. dan terjemahan lengkap dengan arti lirik dan makna lagu ke dalam Bahasa Indonesia. LirikTerjemahan.id. Beranda. Lirik Lagu Barat. Dalam lirik Dandelions, Ruth B. cinta pada pandangan pertama yang membuatnya terobsesi untuk hidup bersama orang ini. Kebahagiaan Ruth didasarkan pada kebahagiaan orang tersebut
Abstract Artikel ini bertujuan untuk memberikan persepsi tentang nilai-nilai sufistik yang terkandung dalam lirik lagu 'Suci Dalam Debu' karangan S. Amin Shahab, yang dipopulerkan oleh grup
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Musik memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menggambarkan dan mengungkapkan perasaan manusia. Salah satu lagu yang menarik perhatian dalam hal psikologis adalah "Sial" yang dinyanyikan oleh Mahalini. Lagu ini bukan hanya sekadar lagu sedih biasa, melainkan sebuah ungkapan yang kuat dari ketidakberuntungan dan kekecewaan dalam kehidupan. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna-makna psikologis yang terkandung dalam lirik lagu ini dan mengapa lagu ini dapat begitu menyentuh dan berarti bagi Rasa Tidak Beruntung dan KecewaLirik lagu "Sial" mengungkapkan perasaan tidak beruntung dan kekecewaan yang begitu mendalam. Lagu ini mencerminkan pengalaman manusia yang sering kali menghadapi kegagalan, ketidakadilan, dan ketidakberuntungan dalam hidup. Dalam psikologi, rasa tidak beruntung dan kecewa adalah emosi yang umum, dan lagu ini mengekspresikan perasaan ini dengan sangat kuat dan Perjuangan Dalam Menerima Kekalahan Lagu ini juga mengangkat tema tentang perjuangan dalam menerima kekalahan. Lirik-liriknya menggambarkan bagaimana seseorang berusaha menghadapi kegagalan dan rintangan dalam hidupnya. Dalam psikologi, perjuangan untuk menerima kekalahan adalah proses yang kompleks dan dapat memengaruhi kesejahteraan mental seseorang. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenung tentang bagaimana cara menghadapi kegagalan dan tetap berusaha melalui masa-masa Ekspresi Emosi dan Keterhubungan Manusia Lagu "Sial" juga menyentuh aspek ekspresi emosi dan keterhubungan manusia. Lirik-liriknya menggambarkan kepedihan dan kesedihan yang dapat dirasakan oleh banyak orang. Dalam psikologi, ekspresi emosi adalah bagian penting dalam mengelola dan memahami perasaan kita sendiri. Lagu ini dapat membantu pendengarnya merasakan rasa keterhubungan dengan orang-orang yang mengalami perasaan serupa, memungkinkan kita untuk merasa bahwa kita tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan Mendorong Pemulihan dan Pertumbuhan PribadiMeskipun lagu ini menggambarkan ketidakberuntungan dan kekecewaan, ia juga mendorong pemulihan dan pertumbuhan pribadi. Lirik-liriknya menyiratkan bahwa meskipun kita mengalami masa-masa sulit, kita tetap dapat bangkit dan tumbuh dari pengalaman tersebut. Dalam psikologi, pertumbuhan pribadi sering terjadi melalui pengalaman yang pahit dan tantangan hidup. Lagu ini menginspirasi pendengarnya untuk tetap optimis dan menemukan kekuatan dalam menghadapi "Sial" yang dinyanyikan oleh Mahalini adalah sebuah karya musik yang menggugah emosi dan menyentuh hati. Melalui lirik-liriknya yang penuh dengan ketidakberuntungan, kekecewaan, dan perjuangan, lagu ini menggambarkan pengalaman manusia yang universal. Ia mengajak kita untuk merenung tentang perjuangan hidup, menerima kegagalan, dan menemukan kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Dalam menggali makna psikologis di balik lagu ini, kita dapat memperdalam pemahaman tentang perasaan manusia yang kompleks dan bagaimana kita dapat tumbuh dan pulih dari pengalaman yang sulit. Lihat Music Selengkapnya
TRIBUNWOWCOM - Band asal Jepang Radwimps merilis album terbarunya yang berjudul 'Weathering With You (Tenki no Ko)' pada 19 juli 2019.. Selain merilis album 'Weathering With You (Tenki no Ko)', Radwimps juga merilis sebuah MV (music video) untuk satu lagu berjudul 'Ai ni Dekiru Koto wa Mada Aru Kai.' Lagu tersebut juga digunakan sebagai soundtrack utama film 'Weathering With You (Tenki no Ko
Konser Sewindu 10 tahun berkarya di dunia musik Indonesia, Tulus kembali mengeluarkan album terbarunya yang bertajuk manusia. Tulus mengatakan, diberi judul Manusia karena album itu merupakan representasi dari lagu-lagu di dalamnya yang menceritakan ragam dinamika rasa melanjutkan, semangat menjaga jiwa muda, di tengah dinamika hati dan rasa, dilanjutkan dengan pertanyaan tentang hidup, apresiasi diri, hingga ragam emosi dalam merayakan kehidupan adalah sepenggal dari luasnya sudut pandang penulisan lagu dalam album tentang manusia, Inspirasi dalam album tersebut Tulus dapatkan dari interaksinya dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri. Tulus memang sudah dikenal sebagai musisi hebat yang memiliki suara khas serta lagu-lagu yang relateable dan easy listening. Tidak heran jika album Tulus selalu menuai kesuksesan. Selain itu, bakatnya dalam menciptakan lagu berlirik puitis juga memiliki daya tarik dan nilai lebih di mata pecinta gak penasaran, yuk simak kesepuluh lagu terbaru Tulus berikut ini. Let's get started!Lagu ini menceritakan tentang perjalanan cinta seseorang yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. walaupun memiliki latar belakang yang sama, jika semesta berkehendak lain, maka ujungnya tetap tidak akan jadi satuMerelakan seseorang demi mengejar impiannya memang tidak mudah, itulah yang di gambarkan Tulus di lagu ini mengajak kita untuk flashback ke masa-masa SMA dan saat berusia 17 tahun. Dimana pada saat itu belum dipenuhi beban kehidupan. Rindu masa itu, ya!Sedang terjebak dalam nostalgia? Mungkin lagu Tulus yang satu ini paling relatable dengan perasaanmuSedang kebingungan mencari jati diri dan makna hidup? Mungkin lagu ini bisa memberimu sedikit pencerahanMerasa jatuh hati tetapi takut dijatuhkan oleh espektasi sendiri, mungkin itulah benang merah dari lagu semua lagu di album Manusia itu sendu, loh! Tulus juga menyelipkan lagu Jatuh Suka untuk kamu yang hatinya sedang berbunga-bunga. Lagu ini mengajak kita untuk menjadi manusia seutuhnya. Tepatnya menjadi manusia yang gak lupa menikmati hidupMenerima dan mencintai diri sendiri adalah kunci bahagia, itulah yang sedang diutarakan Tulus dalam lagu iniLagu ini mengisahkan seorang perempuan yang sedang jatuh cinta dan mencoba membuka hatinya. Apakah Nala adalah kamu?Nah! Itu dia makna dari kesepuluh lagu yang ada di album Manusia, sangat easy listening dan relateable, bukan?Memang suara Tulus yang khas dan lirik lagu yang puitis menjadi suatu hal yang menenangkan, ya?
Akumemilih engkau menjadi suamiku, Aku berjanji setia padamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, ku akan mencintai dan menghormatimu, sepanjang hidupku, sampai ujung usiaku. Semoga Tuhan memperteguh janji ini, yang kalian nyatakan di hadapan Gereja yang suci. Semoga Tuhan berkenan melimpahkan berkatNya kepada kalian berdua.
ArticlePDF AvailableAbstractLirik lagu secara jelas merupakan bagian yang pasti ada dalam setiap kebudayaan, sehingga sebagai teks ia dapat menjadi salah satu cerminan realitas. Di sisi lain, ia juga dapat membentuk kesadaran tertentu bagi masyarakat, sehingga sebagai teks ia mampu membentuk realitas secara khas. Terdapat lirik-lirik lagu dalam musik populer yang terbukti memiliki pengaruh yang bersifat emansipatoris secara sosial. Lirik-lirik lagu tersebut biasanya mengandung ide-ide yang memperjuangkan nilai kemanusiaan. Di Indonesia, jumlah seniman musik yang telah terjun ke industri musik mungkin tidak terhitung. Akan tetapi, dari sekian banyak seniman musik, terdapat beberapa musisi yang konsisten menyuarakan ide kemanusiaan melalui lirik-lirik lagunya dan memiliki daya tawar yang tinggi di industri musik sehingga tetap mampu menampilkan idealismenya di tengah arus komersialiasi seni. Salah satunya adalah Ahmad Dhani. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan kemanusiaan dalam lirik lagu Ahmad Dhani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis wacana kritis model N. Fairclough. Data penelitian ini adalah teks lagu Ahmad Dhani yang terbit dari 1992 sampai 2020. Lirik lagu Ahmad Dhani dianalisis berdasarkan pada tiga dimensi yaitu dimensi tekstual yang meliputi aspek linguistik dan intertekstualitas teks, dimensi praktik diskursif yang meliputi aspek produksi dan konsumsi teks, dan dimensi praktik sosial, yaitu dengan melihat pengemukaan nilai kemanusiaan sebagai sebentuk tindakan sosial, dan memahami kaitannya dengan aspek situasional, institusional, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan yang terkandung dalam lirik lagu Ahmad Dhani diekspresikan dalam tema percintaan, nasionalisme, kritik sosial politik, dan spiritual religius. Pesan kemanusian tersebut disampaikan dalam ungkapan yang lugas dan metaforik. Secara praktik diskursif, lirik lagu dengan tema-tema kemanusian yang dikarang Ahmad Dhani tetap mendapat fasilitas dari industri musik yang lazimnya didominasi oleh tema-tema percintaan. Sebaliknya, dengan membicarakan nilai kemanusiaan yang lebih luas melalui lagu dengan beragam tema, Ahmad Dhani dapat memperlebar jalur distribusi untuk memungkinkan lagunya dapat diterima secara lebih luas. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. NILAI KEMANUSIAAN DALAM LIRIK LAGU AHMAD DHANI SEBUAH ANALISIS WACANA KRITIS Humanity In Ahmad Dhani's Lyrics A Critical Discourse Analysis Mohammad Siddiq, Hartini Salama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Jalan Pemuda 1, Rawamangun, Jakarta Timur, Indonesia Telepon 082122394228 Pos-el siddiq & hartini Diterima 18 September 2021 Direvisi 26 November 2021 Disetujui 27 November 2021 Abstrak Lirik lagu secara jelas merupakan bagian yang pasti ada dalam setiap kebudayaan, sehingga sebagai teks ia dapat menjadi salah satu cerminan realitas. Di sisi lain, ia juga dapat membentuk kesadaran tertentu bagi masyarakat, sehingga sebagai teks ia mampu membentuk realitas secara khas. Terdapat lirik-lirik lagu dalam musik populer yang terbukti memiliki pengaruh yang bersifat emansipatoris secara sosial. Lirik-lirik lagu tersebut biasanya mengandung ide-ide yang memperjuangkan nilai kemanusiaan. Di Indonesia, jumlah seniman musik yang telah terjun ke industri musik mungkin tidak terhitung. Akan tetapi, dari sekian banyak seniman musik, terdapat beberapa musisi yang konsisten menyuarakan ide kemanusiaan melalui lirik-lirik lagunya dan memiliki daya tawar yang tinggi di industri musik sehingga tetap mampu menampilkan idealismenya di tengah arus komersialiasi seni. Salah satunya adalah Ahmad Dhani. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan kemanusiaan dalam lirik lagu Ahmad Dhani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis wacana kritis model N. Fairclough. Data penelitian ini adalah teks lagu Ahmad Dhani yang terbit dari 1992 sampai 2020. Lirik lagu Ahmad Dhani dianalisis berdasarkan pada tiga dimensi yaitu dimensi tekstual yang meliputi aspek linguistik dan intertekstualitas teks, dimensi praktik diskursif yang meliputi aspek produksi dan konsumsi teks, dan dimensi praktik sosial, yaitu dengan melihat pengemukaan nilai kemanusiaan sebagai sebentuk tindakan sosial, dan memahami kaitannya dengan aspek situasional, institusional, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan yang terkandung dalam lirik lagu Ahmad Dhani diekspresikan dalam tema percintaan, nasionalisme, kritik sosial politik, dan spiritual religius. Pesan kemanusian tersebut disampaikan dalam ungkapan yang lugas dan metaforik. Secara praktik diskursif, lirik lagu dengan tema-tema kemanusian yang dikarang Ahmad Dhani tetap mendapat fasilitas dari industri musik yang lazimnya didominasi oleh tema-tema percintaan. Sebaliknya, dengan membicarakan nilai kemanusiaan yang lebih luas melalui lagu dengan beragam tema, Ahmad Dhani dapat memperlebar jalur distribusi untuk memungkinkan lagunya dapat diterima secara lebih luas. Kata kunci Nilai Kemanusiaan, Lirik Lagu, Ahmad Dhani, Analisis Wacana Kritis Abstract Song lyrics is a part that must exist in every culture so that as a text, it can be a reflection of reality. On the other hand, it can also form a certain awareness for the community so that, as a text, it can form a distinctive reality. There is popular lyrics that has been shown to have a socially emancipatory influence. These song’s lyrics usually contain humanity values. In Indonesia, the number of music artists Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 262 who have entered the music industry may be countless. However, from the many music artists, some musicians consistently voice the idea of humanity in their lyrics and have high bargaining power in the music industry so that they can still display their idealism amid the commercialization of art. One of them is Ahmad Dhani. This study aims to reveal the message of humanity in the lyrics of Ahmad Dhani's song. This research was conducted using a qualitative descriptive method with a critical discourse analysis framework of Norman Fairclough's model. The data for this research is the text of Ahmad Dhani's songs published from 1992 to 2020. The lyrics of Ahmad Dhani's songs are analyzed based on three dimensionsthe textual dimension, which includes linguistic and intertextual aspects of the text; the dimension of discursive practice, which includes aspects of text production and consumption; and the dimension of social practice, namely by seeing the expression of human values as a form of social action and understanding its relation to situational, institutional, and social aspects. The results showed that the human values in the lyrics of Ahmad Dhani's songs were expressed in romance, nationalism, socio-political criticism, and religious spirituality. In discursive practice, the lyrics' themes of humanity composed by Ahmad Dhani are still facilitated by the music industry, even though romance themes usually dominate the industry. On the other hand, by talking about broader human values through songs with various themes, Ahmad Dhani can widen distribution channels to allow his songs to be accepted more widely. Key words Humanity, Lyrics, Ahmad Dhani, Critical Discourse Analysis 1. PENDAHULUAN Lirik lagu merupakan bagian yang pasti ada dalam setiap kebudayaan, sehingga sebagai teks ia dapat menjadi salah satu cerminan realitas. Di sisi lain, ia juga dapat membentuk kesadaran tertentu bagi masyarakat, sehingga sebagai teks ia mampu membentuk realitas secara khas Letts, 2006, hlm. 19-25. Penelitian terhadap lirik lagu sebelumnya pernah dilakukan, seperti analisis makna denotatif dan konotatif dalam lirik lagu yang dilakukan oleh Pratiwi menunjukkan bahwa sebuah lirik memiliki makna konotatif yang dapat diinterpretasikan secara kontekstual Pratiwi et al., 2020, hlm. 231-235. Selain itu, Penelitian yang dilakukan Lestari menemukan bahwa lirik lagu merupakan ruang mengekspresikan emosi di antaranya, semangat, kesedihan, peringatan khawatir, harapan, kesenduan, dan kebahagiaan penulis lirik Lestari, 2021, hlm. 47-62. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Thompson yang mengungkapkan bahwa lirik lagu dapat menjadi media diseminasi informasi edukatif guna menggugah kesadaran masyarakat untuk mencegah penyebaran wabah Covid 19 di Ghana Thompson et al., 2021, hlm. 1-12. Agar lebih jelas melihat pentingnya penelitian terhadap lirik lagu dengan paradigma analisis wacana kritis, kita dapat mempertimbangkan efektivitas penggunaan lirik lagu sebagai media penyampaian pesan yang belum tentu dimiliki oleh pesan yang dinyatakan dalam bentuk lainnya. Tema, isi, dan pesan dalam lirik lagu tidak terikat dengan jenis musik, mulai dari masalah cinta hingga masalah sosial politik. Penting kiranya kita perhatikan juga bahwa terdapat lirik lagu-lagu populer yang terbukti memiliki pengaruh emansipatoris secara sosial dan memperjuangkan nilai kemanusiaan. Di Indonesia, jumlah seniman yang telah terjun ke industri musik mungkin tidak terhitung. Akan tetapi, dari sekian banyak seniman, hanya sedikit yang secara konsisten menyuarakan ide kemanusiaan melalui Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 263 lirik lagunya. Salah satunya adalah Ahmad Dhani, seorang pengarang lirik lagu yang punya pengaruh terhadap masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini, beberapa contoh lirik lagu karya Ahmad Dhani yang mengandung nilai kemanusiaan, 1 Kebenaran saat ini bukanlah berarti Kebenaran saat nanti; Kebenaran bukanlah kenyataan; Usah kau menangisi hari kemarin Prasetyo, 2000 2 Kucoba memahami tempatku berlabuh; Terdampar di keruhnya satu sisi dunia; Hadir di muka bumi tak tersaji indah; Ayah-bunda tercinta satu yang tersisa; Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia? Hidup tak kusesali mungkin kutangisi; Kuingin rasakan cinta. Prasetyo, 1997c. Dalam beberapa lirik di atas, Ahmad Dhani memberikan gambaran tentang sisi gelap kehidupan dunia sebagai sesuatu tempat yang berisi kenyataan yang tidak menyenangkan bagi manusia, ketimpangan sosial, dan dimensi yang tidak dapat dimengerti oleh akal semata. Hal ini selaras dengan pemikiran romantisisme yang jenuh dengan pandangan rasionalisme dan empirisme. Dalam lirik kebenaran bukanlah kenyataan nampaknya serupa dengan pemikiran Immanuel Kant yang mengungkapkan bahwa 'penampakan objek' bukanlah 'objek'. Objek di luar diri kita itu, menurutnya, tidak kita ketahui. Jika kita melihat tembok, tembok di hadapan kita itu menurut Kant bukanlah tembok pada dirinya sendiri, bukan benda itu sendiri das Ding an sich, melainkan hanyalah penampakan tembok itu sejauh kita tangkap dengan pancaindra. Tembok yang sejati tidak pernah terlihat, karena dia berada dalam dunia numenal di seberang dunia fenomenal. Bagi pemahaman ini, dunia dapat dipahami melalui imajinasi. Namun, berbeda dengan Immanuel Kant, bagi Ahmad Dhani, jalan untuk memahami misteri kehidupan itu dapat dilakukan melalui sufisme, sebagaimana tercermin dalam liriknya berikut. 3 Aku bagai buih di laut biru; Tersapu ombak terhempas badai; Aku bagai debu di padang pasir; Terseret angin terbakar panas; Tolonglah Tuhan Beri petunjuk-Mu; Jalan yang benar Menuju jalan-Mu; Agar tak tersesat Di persimpang jalan Prasetyo & Ramadhan, 1998. 4 Aku ini adalah dirimu; Cinta ini adalah cintamu; Aku ini adalah dirimu; Jiwa ini adalah jiwamu; Dengan matamu ku memandang; Dengan telingamu ku mendengar; Dengan lidahmu aku bicara; Dengan hatimu aku merasa Prasetyo, 2004b. Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas, sangat menarik untuk dilakukan kajian terhadap lirik lagu Ahmad Dhani dengan menggunakan analisis wacana kritis. Hal ini didasarkan atas beberapa alasan, yaitu pertama, lagu Ahmad Dhani biasanya merupakan respon atas gejala sosial tertentu, sehingga ia dapat dinilai berdasarkan dimensi teks, praktik diskursif, dan tindakan sosial. Kedua, nilai kemanusiaan yang terdapat dalam sebagian lirik lagu Ahmad Dhani mampu memiliki pengaruh yang lebih bersifat positif dalam menggerakkan kesadaran Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 264 masyarakat untuk menghasilkan perubahan sosial. 2. KERANGKA TEORI Nilai Kemanusiaan Ketika berbicara tentang Nilai kemanusiaan, kita seringkali teringat dengan istilah humanisme. Istilah humanisme memiliki beragam batasan makna yang berbeda. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya humanisme berkaitan dengan pergumulan manusia dalam memahami dan memaknai eksistensi dirinya, dan hubungannya dengan nilai kemanusiaan Lamont, 1992, hlm. 12. Secara etimologis, istilah humanisme terkait erat dengan kata dalam bahasa Latin klasik, humus, yang berarti „tanah‟ atau „bumi‟. Dari kata ini, muncul kata homo yang berarti „manusia‟ makhluk bumi dan kata humanus yang dapat berarti „membumi‟ dan „manusiawi‟. Istilah lain yang senada adalah kata Latin humilis, yang berarti „kesederhanaan dan kerendahan hati‟Davies & Elder, 2004, hlm. 125-126. Akar dari humanisme adalah paideia pendidikan yang dimaksudkan untuk membingkai segala tujuan dan usaha manusia dalam rangka mencapai cita-cita manusia ideal sebagai makhluk individual dan sosial. Gerakan paideia dalam kultur Yunani Klasik dan berkaitan erat dengan artes liberales pendidikan untuk orang-orang merdeka, yaitu sistem pendidikan yang dikembangkan di Abad Pertengahan Tjaya, 2004, hlm. 20. Tujuan artes liberales secara umum adalah membebaskan peserta didik dari kebodohan dan kepicikan melalui pengembangan intelektual, sehingga peserta didik menjadi manusia yang rasional, kritis, berwawasan luas, mampu bergaul secara manusiawi, cerdas, dan arif dalam mengambil keputusan yang adil. Dengan cara seperti ini, peserta didik menemukan bentuk kemanusiaannya yang sejati. Secara struktural, paideia memang dipahami sebagai sistem pendidikan dengan visi yang jelas, yakni mengupayakan manusia ideal. Manusia ideal dalam pandangan Yunani Klasik adalah manusia yang memiliki keselarasan jiwa dan badan, suatu kondisi manusia mencapai eudaimonia kebahagiaan. Paideia lantas digunakan untuk menunjukkan penyempurnaan ideal pikiran dan tubuh manusia, kalos kagathos. Menurut Plato, dalam tulisannya Republica, cara alami untuk mendidik jiwa dan badan adalah melalui gymnastic dan music. Aspell, 1999, hlm. 156. Perbedaan pemikiran humanisme Abad Pertengahan dan Renaissance adalah bahwa humanisme abad pertengahan terlalu mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal abstrak. Hal-hal konkrit, yang tampak, terlalu diabaikan. Perhatian yang sungguh-sungguh atas segala hal konkrit baru dilakukan pada masa Renaissance. Perhatian itu ditujukan kepada manusia dan alam semesta; dan kepada hidup kemasyarakatan dan sejarah. Pada masa ini, manusia kemudian lebih menggunakan akal rasio dan pengalaman empiri sebagai sumber pengetahuan. Abad ke-19 adalah abad yang kompleks bila dibandingkan dengan abad-abad sebelumnya. Jika pada abad ke-17 masyarakat banyak dipengaruhi Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 265 pemikiran Galilei dan Newton, maka abad ke-19 sangat dipengaruhi oleh Charles Robert Darwin 1809-1882, yaitu dalam hal teori evolusi dan perang untuk hidup the struggle for life. Pada abad ke-20, Ilmu pengetahuan dan teknik berkembang sangat cepat, sehingga industrialisasi berkembang cepat. Pada abad ini, terdapat beragam aliran yang berdiri sendiri-sendiri dalam membahas mengenai manusia dan kemanusiaan Meski pembahasan humanisme dalam agama tidak sekaya dalam filsafat, tidak dapat dikatakan bahwa dalam tradisi agama tidak ada atau sedikit sekali apresiasi terhadap humanisme. Sumbangan besar agama terhadap humanisme terutama terletak pada persoalan etika. Budha, misalnya, percaya bahwa untuk menanggulangi penderitaan hidup, manusia harus mampu menguasai kepentingan personal yang dangkal dan mampu menekan hasrat. Konfusius, di lain pihak, lebih memperhatikan sisi sosial politik daripada Budha dengan mengemukakan konsep etika yang sangat peduli terhadap kebahagiaan manusia, menghargai pengetahuan, dan hubungan antar manusia Lamont, 1997, hlm. 52-53. Dalam tradisi Kristen, meskipun Perjanjian Baru sarat dengan persoalan kebangkitan kembali dan keabadian jiwa, ilmuwan gereja banyak mengembangkan filsafat etika. Sebab, wahyu yang diterima Isa sedikit banyak terkait dengan ide yang terdapat dalam humanisme, misalnya kesetaraan sosial, kesalingterkaitan ras-ras manusia, dan perwujudan bumi yang damai. Pergolakan humanisme dalam kristen lebih jelas lagi jika kita melihat pergerakan Arianisme dan Unitarianisme pada abad ke-16 dan Universalisme abad ke-20 yang mengampanyekan penolakan atas trinitas, mengesakan kembali Tuhan, dan selanjutnya menegaskan nilai humanitas yang dimiliki Isa Lamont, 1997, hlm. 53-56. Dalam Islam, tradisi humanisme pada dasarnya telah dirintis sejak era Rasulullah SAW. Dalam Pidato perpisahan di Padang Arafah, Nabi Muhammad saw. bersabda. “Seluruh manusia bagi Islam sama. Orang Arab tidak lebih mulia dari yang lain, orang Persia tidak lebih mulia dari orang Arab, yang berkulit putih pun tak lebih mulia dari yang berkulit hitam dan tidak pula sebaliknya, kecuali atas derajat taqwa dan kebajikan terhadap sesamanya. Jangan beri daku darah nenek-moyangmu, yang kuinginkan hanyalah kebajikan.” Dalam hadis tersebut, terlihat jelas bahwa egaliterianisme merupakan salah satu nilai kemanusiaan yang sangat dihargai dalam Islam. Bentuk pergulatan humanisme lebih jelas terlihat dalam pergolakan pemikiran muslim tahap awal setelah era Khulafa‟ ar-Rasyidin, munculnya aliran jabbariyah dan qadariyah secara jelas dapat dipahami sebagai bentuk pergulatan muslim dalam memosisikan dirinya di hadapan Tuhannya Kreamer, 2003, hlm. 28. Secara ringkas, perkembangan kajian tentang manusia dan kemanusiaan, dalam hubungan antara filsafat dan agama, telah menghasilkan beragam pemikiran pada tataran ontologis dan pada tataran praktis. Perpaduan kedua hal itu membentuk beragam aliran humanisme yang masing-masing memiliki karakteristik yang khas. Dalam hal ini, beragam aliran yang saling berbeda Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 266 menempatkan wahyu, akal, dan pengalaman empirik dalam posisi yang berbeda. Karakter aliran humanisme tersebut, pada satu sisi, dapat dikaitkan dengan theisme dan atheisme. Pada lain sisi, aliran humanisme dapat juga dikaitkan dengan kategori religius dan sekuler. Lirik Lagu Sebagai Sebuah Wacana Kata wacana semakin sering dipakai masyarakat dewasa ini dengan pengertian yang berbeda-beda. Dalam linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Dalam sosiologi, wacana menunjuk terutama kepada hubungan konteks sosial pemakaian bahasa. Definisi wacana yang berasal dari asumsi formalis, atau yang dikenal dengan strukturalisme, terkait dengan satuan bahasa di atas kalimat, atau di atas klausa, yang berfokus pada fungsi unit-unit linguistik dan hubungan antarunit tersebut. Jadi, wacana dipandang sebagai sebuah struktur yang lebih tinggi daripada kalimat atau lebih tinggi daripada unit teks lain Schiffrin, 1994, hlm. 24. Tugas utama dari analisis ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis konstituen, menentukan prosedur untuk memberikan status konstituen pada sebuah wacana, menemukan keteraturan yang mendasari kombinasi konstituen, dan membuat keputusan berprinsip mengenai apakah susunan tertentu dibentuk dengan baik atau tidak. Dalam paradigma fungsionalis, wacana dipandang sebagai studi tentang semua aspek penggunaan bahasa. Analisis penggunaan bahasa kemudian tentunya tidak dapat terlepas dari analisis tentang tujuan dan fungsi bahasa dalam kehidupan manusia Fasold, 1993, hlm. 65. Fairclough mengemukakan bahwa bahasa dan masyarakat saling membentuk satu sama lain, keduanya menciptakan hubungan dialektis. Dari sini, wacana dan kehidupan sosial dianggap memiliki hubungan saling tergantung, sehingga analisis wacana selalu bersinggungan dengan makna dan sistem di luar wacana tersebut Fairclough, 1995, hlm. 15-20. Berdasarkan perbedaan pandangan dari dua paradigma tersebut, yaitu bahwa definisi strukturalis berfokus pada teks dan definisi fungsionalis berfokus pada konteks, dapat dipahami bahwa analisis aktual terhadap wacana mengungkapkan sebuah ketergantungan antara struktur dan fungsi. Teks dan konteks perlu dibahas secara bersamaan, sehingga mampu meningkatkan cakupan analisis wacana itu sendiri. Dengan demikian, melalui analisis wacana, kita dapat mengetahui isi teks dan mengetahui cara pesan itu disampaikan kepada kita melalui frase, kalimat, metafora, dan sebagainya. Dengan melihat struktur bahasa inilah analisis wacana dapat mengungkap makna yang tersembunyi dari suatu teks. Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata yang tercetak di lembar kertas, melainkan juga semua jenis ekspresi komunikasi, baik berupa ucapan, musik, gambar, efek suara, dan maupun sekadar citraan. Konteks memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti partisipan dalam tindak berbahasa dan situasi ketika teks Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 267 tersebut diproduksi. Dengan demikian, wacana dapat dipahami sebagai keberadaan teks dan konteks secara bersama-sama Fairclough, 1995, hlm. 4 Selain ditentukan oleh konteks, bahasa baca teks memiliki kemampuan untuk menentukan konteks. Sebab, lewat bahasa orang dapat memengaruhi orang lain, yaitu dengan menunjukkan kuasanya melalui pemilihan kata yang secara efektif mampu memanipulasi konteks Fairclough, 1995, hlm. 10-15. Giles dan Wiemann mengemukakan bahwa, bahasa tidak hanya mampu mencerminkan realitas, melainkan juga dapat menciptakan realitas Hamad, hlm. 18. Lirik lagu secara jelas memberikan kontribusi dalam perubahan sosial. Sebab, sebagai sebuah wacana, lirik lagu memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang dan mengantarkan pesan ideologis secara unik. Lirik lagu yang dibalut dengan musik memiliki kekuatan power untuk menyentuh dan menggerakkan perasaan manusia. Sebagai produk budaya, lirik lagu dapat pula dipandang cerminan realitas yang dikonstruksi oleh kelompok individu yang menciptakan lingkungan budaya tertentu dalam masyarakat. Dalam hal ini, lirik lagu dapat dianggap sebagai identitas bersama suatu komunitas masyarakat, dari tatanan yang paling rendah hingga tatanan yang paling tinggi Letts, 2006, hlm. 19-25. Atas dasar itu, dapatlah dipahami bahwa lirik lagu sebagai wacana mampu menciptakan hubungan dialektis antara teks, praktik kewacanaan, dan praktik sosial budaya. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis wacana kritis critical discourse analysis yang dikembangkan oleh Norman Fairclough yang menggabungkan analisis aspek bahasa tekstual dengan aspek sosial kontekstual yang digunakan untuk menemukan ideologi tersembunyi dalam sebuah teks. Data primer dalam penelitian ini adalah teks lirik lagu Ahmad Dhani yang terbit dari tahun 1992 sampai 2020. Data-data tersebut dikumpulkan dari koleksi sampul kaset dan CD serta hasil dokumentasi dalam situs dan media sosial yang berafiliasi dengan Ahmad Dhani dan grup Dewa 19. Lirik lagu Ahmad Dhani yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan pada tiga dimensi yaitu teks, praktik diskursif, dan praktik sosio-kultural. Dimensi teks text berada pada tingkatan mikro, sehingga analisis terhadap teks dilakukan secara linguistik. Dimensi praktik diskursus discourse practices berada di tingkat meso, sehingga analisis ini terkait dengan proses produksi dan konsumsi teks. Dimensi praktik sosio-kultural sociocultural practices berada di tingkat makro, sehingga analisis terhadap dimensi ini berhubungan dengan konteks sosial Fairclough, 2003, hlm. 96-98. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi melalui multi-analisis multiple analysis. Hasil analisis data lalu disajikan berdasarkan tiga dimensi tersebut sebagai domain pembahasan. Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 268 Bagan 1. Dimensi Analisis 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dimensi Tekstual Dalam analisis terhadap teks lagu Ahmad Dhani, kita dapat memisahkan apa yang terdapat dalam teks tersebut sebagai persoalan linguistik dan persoalan intertekstualitas. Persoalan linguistik dalam teks tersebut meliputi persoalan relasi semantik, relasi gramatikal, dan persoalan leksikal yang selanjutnya, seperti juga kerap dilakukan oleh Fairclough dalam setiap analisisnya, dapat disederhanakan menjadi persoalan diksi dan efektivitas ungkapan. Persoalan intertekstual terkait dengan persoalan kebersinggungan ide yang terdapat dalam lagu tersebut dengan ide dalam lagu lain atau bahkan dengan dengan ide dalam wacana lain yang memiliki genre berbeda. Perlu dinyatakan di sini bahwa, bagaimanapun juga, intertekstualitas tertuang dalam bentuk linguistik, sehingga analisis terhadap persoalan intertekstualitas terkait juga dengan persoalan linguistik. Seluruh lagu Ahmad Dhani pada dasarnya dapat diklasifikasi ke dalam beberapa tema, yaitu tema percintaan, nasionalisme, lingkungan hidup dan alam, spiritualitas dan ketuhanan, kritik sosial, dan fenomena sosial. Perlu dikemukakan di sini bahwa tema-tema tersebut tidak terpisah secara mutlak. Kategori-kategori tematis yang membatasi kandungan lagu dibuat hanya sebagai batasan awal sebagai pijakan analisis. Sebab, pada dasarnya karakter dominan dari sebagian besar lagu Ahmad Dhani adalah percintaan. Pada lagu-lagu bertema percintaan, dalam membicarakan cinta, Ahmad Dhani melakukannya dengan dua cara. Pertama, sebagaimana kebanyakan musisi populer, Ahmad Dhani membicarakan cinta dengan cara romantis dan penuh angan. Kedua, karena hendak menyampaikan pesan tertentu terhadap persoalan tertentu. Mengenai yang pertama, hal itu tampak dalam beberapa potongan lagu berikut. 1 Coba dengarkanlah sumpahku, Janji suci dari hati, Aku cinta kamu, Jangan dengar kata mereka, Yang tak ingin kita satu, Yakinkan aku milikmu, Aku milikmu Prasetyo, 1994a. 2 Haruskah kuulangi lagi. Kata cintaku padamu. Yakinkan dirimu. Masihkah terlintas di dada. Tak akan ada cinta yang lain. Pastikan cintaku hanya untukmu. Pernahkah terbersit olehmu. Aku pun takut kehilangan dirimu Prasetyo, 1994c. 3 Setiap ada kamu, otak ku berpikir, bagaimana caranya, untuk berdua bersama kamu. Aku sedang ingin bercinta, karena, Mungkin ada kamu di sini. Aku ingin Prasetyo & Ramadhan, 2006. Pada ungkapan Coba dengarkanlah sumpahku, Janji suci dari hati, Aku cinta kamu, kemudian Yakinkan aku milikmu. Merupakan diksi yang sering digunakan oleh orang-orang yang sedang kasmaran dan jatuh cinta. Begitupun ungkapan Tak akan ada cinta yang lain. Pastikan cintaku hanya untukmu. Aku sedang ingin bercinta, karena, Mungkin ada kamu di sini. juga merupakan ungkapan yang digunakan saat seseorang mengungkapkan Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 269 perasaannya kepada lawan jenisnya. Ungkapan yang digunakan dalam lirik-lirik tersebut terkesan lugas. Kecenderungan kedua, Ahmad Dhani dalam membicarakan lagunya adalah dengan cara menggunakan metafora ataupun rangkaian pilihan kata yang dapat memiliki makna bersayap ataupun mengandung pesan moral tertentu. Persoalan ini disebabkan oleh dua hal, yang secara bertumpang tindih membentuk keutuhan lirik, yaitu 1 Ahmad Dhani, sebagai sebuah pribadi, memiliki diksi yang sudah pasti berbeda dengan diksi yang dimiliki pencipta lagu dan penyanyi lain. Literatur sastra seperti Khalil Gibran, Omar Khayam, dan lainnya menjadi di antara referensi yang memperkaya khazanah pengetahuan Ahmad Dhani dalam memroduksi rangkaian kata. Hal ini kemudian ditopang pula dengan banyaknya koleksi karya musik dari artis dalam negeri dan manca negara dari berbagai genre yang dimiliki Ahmad Dhani; dan 2 meski tidak selalu, sebagian dari persoalan ini terkait dengan persoalan tema-tema kemanusiaan yang hendak disampaikan Ahmad Dhani dengan cara terselubung. Mengenai yang kedua ini, tampak dalam beberapa potongan lagu berikut. 4 Cintaku sedalam samudera. Setinggi langit di angkasa kepadamu. Cintaku sebesar dunia. Seluas jagad raya ini kepadamu. Kepadamu Prasetyo, 2003. Pada ungkapan Cintaku sedalam samudera, setinggi langit di angkasa, sebesar dunia, seluas jagad raya, Ahmad Dhani nampaknya ingin menyampaikan bahwa perasaan cinta seseorang kepada yang dikasihinya dapat melampaui material dan dapat tak terukur. Berbeda dengan strategi pengungkapan cinta secara lugas sebelumnya, pengungkapan cinta secara metaforis dapat membawa nuansa estetika dan makna cinta pada tingkatan yang lebih tinggi. 5 Terhanyut si gadis belum 17. Bermesra bersama seorang. Katanya kekasihnya. Tersingkap tak ada batas. Norma agama dan sebagainya. Miskin petuah-petuah orang tua. Oh, oh, dengarlah kami. Oh, oh, jangan dengarkan bisikan-bisikan. Oh, oh, mohon hiraukan. Oh, oh, jangan sampai hilang segalanya. Hapuskan semua gairah yang ada. Buang gejolak hasrat mencoba. Belum pasti dia untukmu. Jangan sampai ada air mata. Dari lelaki yang pasti. Mendampingimu untuk selamanya Prasetyo, 1995b. 6 Katakan pada mama. Cinta bukan hanya harta dan tahta. Pastikan pada semua. Hanya cinta yang sejukkan dunia Prasetyo, 1995a. Melalui potongan lirik dari lagu “Jangan Pernah Mencoba” dan “Cukup Siti Nurbaya” yang dirilis pada album “Terbaik-terbaik” di tahun 1995 tersebut, secara eksplisit Ahmad Dhani menyampaikan pesan moral kepada publik bahwa cinta merupakan hal yang menyejukkan kehidupan dunia. Akan tetapi pada saat bersamaan, norma-norma agama dan sosial tetap harus menjadi pegangan sehingga perilaku dalam menjalin kisah cinta memiliki batasan yang perlu dijaga sehingga tidak merugikan pihak tertentu. 7 Tuhan anugerahi sebuah cinta. Kepada manusia untuk. Dapat saling menyayangi. Bila kebencian meracunimu. Takkan ada jalan keluar. Damai hanya jadi impian. Kita takkan Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 270 bisa berlari. Dari kenyataan. Bahwa kita manusia. Tempatnya salah dan lupa. Jika masih ada. Cinta di hatimu. Maka maafkanlah. Segala kesalahan. Cintailah cinta Prasetyo, 2002. Adapun pada lirik lagu “Cintailah Cinta”, Ahmad Dhani memosisikan cinta secara spiritual, bahwa perasaan cinta hadir sebagai anugrah dari Tuhan kepada manusia. Manusia dalam lirik tersebut diekspresikan oleh Ahmad Dhani sebagai makhluk yang tidak luput dari berbuat salah dan lupa. Cara agar kehidupan dapat berjalan dengan damai adalah dengan memaafkan. Melalui pemahaman beberapa lirik lagu yang telah dikemukakan, meskipun lirik lagu Ahmad Dhani Sebagian besar mengusung tema percintaan, namun tidak seluruhnya mengungkapkan cinta dalam bentuk kisah asmara semata, akan tetapi terdapat pula pesan moral yang disampaikan. Pesan moral tersebut cenderung bernuansa religius. Pada lagu-lagu bertemakan nasionalisme, seperti juga tema percintaan, sebagian lagu yang membicarakan tema ini terkait dengan persoalan nasionalisme semata, dan sebagian lainnya terkait dengan persoalan lain, seperti peristiwa penting dan kritik sosial. Di antara lagu yang dikategorikan dalam persoalan nasionalisme dapat dilihat di bawah ini. 8 Aku bukan orang Jawa. Aku juga bukan Sunda. Aku bukan orang Aceh. Aku juga bukan Ambon. Aku bukan cina. Aku juga bukan barat. Aku bukan kiri. Aku juga bukan kanan. Aku bukan hijau. Aku juga bukan merah. Aku hanya merasa. Aku orang Indonesia saja Prasetyo, 2004a. Pada lagu “Indonesia Saja”, Ahmad Dhani mereprensentasikan dirinya sebagai orang Indonesia. Dalam pandangannya melalui lirik tersebut bahwa orang Indonesia itu sepatutnya mendahulukan identitas kebangsaannya dibandingkan dengan identitas promordialnya, begitupun secara ideologis yang diungkapkan melalui Aku bukan kiri. Aku juga bukan kanan. Aku bukan hijau. Aku juga bukan merah. 9 Beri kami satu ruang. 'Tuk katakan yang benar. Kuburkan yang salah. Biarkan kami tumpahkan. Aspirasi putih kami. Semakin banyak orang pilihan. Yang nyata-nyata semakin rakus. Bangun istana 'tuk dinastinya. Atas nama rakyat jelata Prasetyo, 1997a. Sikap nasionalisme Ahmad Dhani juga diekspersikan dalam bentuk kritik sosial politik. Bahkan untuk memberikan ruang bagi dirinya untuk mengekpresikan kritik sosial politik tersebut, Ahmad Dhani sempat membuat grup Ahmad Band di tahun 1998 bersamaan dengan bergulirnya Reformasi di Indonesia. Ahmad Band menghasilkan album dengan judul “Ideologi Sikap Otak” dengan mengusung lagu-lagu bernuansa rock dengan lirik yang menyidir pemerintahan, tetapi dengan sedikit dibumbui tema cinta di beberapa lagunya. Hal tersebut dapat dilihat pada potongan lirik lagu berikut. 10 Maunya selalu memberantas kemiskinan. Tapi ada yang selalu kuras uang rakyat. Maunya selalu. Ada yang sok aksi buka mulut protas protes. Tapi sayang mulutnya selalu beraroma alcohol. Yang muda mabuk, yang tua korup. Yang muda mabuk, Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 271 yang tua korup. Mabuk terus, korup terus. Jayalah negeri ini. Merdeka...!! Prasetyo, 1998a. Kemudian, berbeda dengan tema sebelumnya, Ahmad Dhani menjadikan pembicaraan tentang lingkungan hidup dan alam sebagai sebuah cara membicarakan lingkungan sosial secara kritis. Hal ini dapat dilihat pada penggalan lirik berikut. 11 Mendaki melintas bukit. Berjalan letih menahan berat beban. Bertahan di dalam dingin. Berselimut kabut Ranu Kumbolo. Mahameru berikan damainya. Di dalam beku Arcapada. Mahameru sebuah legenda tersisa. Puncak abadi para dewa Prasetyo, 1994b. 12 Uh ... Selatan Jakarta. Daerah hijau terhampar luas. Uh ... Selatan Jakarta. Kemapanan ada di sana. Tubuh semampai bukan barang yang langka. Bertebaran di sudut-sudut plaza. Kawasan bergengsi jadi sensasi-sensasi. Seolah hidup adalah perlombaan Prasetyo, 1997e. Pada lirik lagu “Mahameru” Ahmad Dhani menceritakan perjalanan pendakian gunungnya bersama para sahabatnya. Ia mengungkapkan keindahan alam pegunungan dan hangatnya persahabat yang melakukan perjalanan bersama. Alam menjadi tempat di mana anak-anak muda dapat merenungi kehidupan dan menemukan kedamaian di tengah pergolakan batin masa remaja. Sedangkan pada lirik lagu “Selatan Jakarta” Ahmad Dhani menyampaikan kritikannya terhadap apa yang ia rasakan di awal masa-masa tinggal di wilayah Jakarta Selatan yang kala itu di sekitar tahun 1997 menjadi Kawasan elit. Berbeda dengan lagu bertema nasionalisme dan lingkungan hidup yang tidak populer dari sudut pandang industri, tema spiritualitas dan ketuhanan pada dasarnya merupakan tema yang cukup populer. Akan tetapi, perlu dikemukakan di sini bahwa sumbangan yang diberikan lirik bertema ini terhadap kepopuleran Ahmad Dhani tidak begitu besar jika dibandingkan dengan lirik bertema lainnya. Oleh karena itu, meskipun tema spiritualitas dan ketuhanan ini merupakan tema yang direstui oleh industri musik, dalam hal ini kita tidak dapat memperlakukan lirik Ahmad Dhani serupa dengan ketika kita memperlakukan lirik lagu percintaannya. Seperti yang terjadi pada lagu yang termasuk dalam kategori percintaan, Ahmad Dhani membicarakan spiritualitas dan ketuhanan dalam dua cara yang berbeda. Pertama, sebagaimana kebanyakan musisi populer, Ahmad Dhani membicarakan spiritualitas dan ketuhanan terkait dengan Tuhan dan agama. Kedua, karena hendak menyampaikan kritiknya terhadap persoalan tertentu. 13 Pernahkan kamu merasa bahagia, Di saat kamu ada bersama kekasih hatimu, Jauh pun terasa dekat, sakit pun terasa nikmat, Hidup pun seperti bersama malaikat, Badai hanya serasa seperti hujan, Terik matahari seperti sejuk saja, Tak ada masalah, Takkan ada derita bila isi hatimu, Penuh dengan rasa cinta, cinta kepada Allah, Takkan ada air mata jika isi hatimu, Penuh dengan rasa rindu, rindu kepada Allah Prasetyo, 2012. 14 Dan kitalah khalifah, Khalifah kebangkitan, Dan harus punya nyali menjunjung kebenaran, Hukum tumpul ke atas hanya tajam ke bawah, Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 272 Bismillahi tawakal sampai saatnya mati. Firaun dan Raja Namrud akhirnya pun mampus. Goliat sang raksasa akhirnya binasa. Tanamkan dalam jiwa Allah bersama kita. Dan ucapkanlah takbir "Allahu akbar" Prasetyo, 2017. Seperti terlihat dalam lagu populer lainnya, dalam lagu di atas Ahmad Dhani menggunakan jargon keagamaan secara vulgar. Ungkapan Allah, Malaikat, Khalifah, Bismillahi, Tawakkal, Firaun, Namrud, Takbir dan Allahuakbar cukup memperlihatkan intertekstualitas lagu tersebut dengan lagu lainnya dan teks keagamaan secara umum. Selain itu, perlu kita perhatikan juga bahwa masalah yang dibicarakan dalam lagu ini sedikit banyak terkait dengan persoalan yang juga dibicarakan dalam lagu religius populer lainnya. Hanya saja, seperti juga pada lainnya, kita tetap dapat mempertimbangkan keunikan dari lirik spiritualitas dan ketuhanan Ahmad Dhani. Jadi, meskipun terdapat kesamaan gagasan mengenai Tuhan, persoalan yang menjadi tujuan Ahmad Dhani tampaknya tidak sepenuhnya sama dengan kebanyakan penyanyi yang menulis lagu religius. Bagian dari lagu ini yang memiliki intertekstualitas dengan lagu populer lainnya adalah pengharapan kepada Tuhan. Hal ini dapat kita pahami dari ungkapan Pernahkan kamu merasa bahagia, Di saat kamu ada bersama kekasih hatimu, dilanjutkan dengan ungkapan Takkan ada derita bila isi hatimu, Penuh dengan rasa cinta, cinta kepada Allah, dan ungkapan Takkan ada air mata jika isi hatimu, Penuh dengan rasa rindu, rindu kepada Allah. Betapapun bentuk ungkapan dalam lagu ini kurang lazim dalam lagu populer religius yang umumnya memosisikan penyair sebagai hamba Tuhan bukan sebagai kekasih, lirik semacam ini tetap sepadan secara semantik dengan puisi Taufik Ismail tentang Tuhan yang dinyanyikan oleh kelompok Bimbo. Dimensi Praktik Diskursif Dimensi praktik diskursif dari wacana terkait dengan persoalan produksi, dan konsumsi, yang kemudian juga berkaitan dengan persoalan distribusi. Pada tataran ini, produsen teks, dalam hal ini Ahmad Dhani, menggantungkan diri pada sumber otoritatif tertentu wacana untuk menciptakan suatu teks. Sebaliknya, penerima teks menggunakan wacana dan sumber otoritatif tertentu yang mengonstitusi semesta wacana order of discourse untuk mengonsumsi dan menginterpretasikan teks. Sedangkan distribusi, dapat dipandang sebagai cara tertentu teks bersirkulasi dalam semesta wacana, diteliti kaitannya sebagai hubungan yang terikat chain relationship, dan bukan hubungan yang bebas choice relationship. Dengan kata lain, pemahaman terhadap seluruh rangkaian tersebut terkait dengan persoalan intertekstualitas yang termasuk ke dalam dimensi teks. Oleh karena itu, untuk dapat melangkah lebih jauh dalam analisis dimensi praktik diskursif ini, kita perlu mendeskripsikan kembali secara sistematis persoalan intertekstualitas yang telah sedikit dikemukakan dalam sub sebelumnya. Seperti terlihat dalam teks sebelumnya, Ahmad Dhani memanfaatkan sumber tertentu untuk menciptakan teks lagunya. Dalam hal ini, Ahmad Dhani berinteraksi dengan Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 273 banyak sumber wacana yang otoritatif. Oleh karena itu, seperti telah kita lihat dalam sedikit ulasan di atas, sebagai contoh, teks lagu percintaan Ahmad Dhani tidak hanya memiliki intertekstualitas dengan lagu percintaan lain dan atau dengan wacana percintaan yang memiliki genre yang berbeda, melainkan juga dengan lagu bertema lain atau dengan wacana lain yang juga memiliki genre yang berbeda. Persoalan ini tentu saja harus dipandang sebagai praktik diskursif yang terikat dengan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Seperti telah dibahas sebelumnya, beberapa lagu Ahmad Dhani memiliki intertekstualitas yang lebih kental dengan lirik lagu lain bertema percintaan daripada lagu bertema, misalnya, kritik sosial dan nasionalisme. Intertekstualitas ini, tentu saja, disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah bahwa tema percintaan merupakan tema yang sangat mendominasi industri musik. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa bila tidak memiliki lagu-lagu cinta maka seorang musisi atau pencipta lagu tidak dapat masuk ke dunia industri musik. Dari sudut pandang produksi, sadar atau tidak, kemungkinan besar Ahmad Dhani membuat begitu saja teks yang familiar dengan masalah percintaan yang bisa jadi bersumber pada teks lain yang memang kerap membicarakan percintaan dan sudah dianggap sebagai cara yang mapan. Dengan cara demikian, ia membuat teks lagu yang memiliki hubungan dekat dengan teks lagu lain tentang percintaan, sehingga terdengar wajar sebagai lagu percintaan. Dalam arti tertentu, dapat juga kita pahami bahwa persoalan kewajaran ini terkait dengan pembiasaan yang berasal dari teknologisasi wacana, yaitu bahwa wacana semacam ini telah distandarkan dan dinormalisasi dan bahwa telah terjadi pencangkokan teknik wacana tertentu secara sistematis ke dalam praktik diskursif, sehingga wacana sama yang muncul dengan cara yang berbeda dapat dianggap subversif. Sedangkan, pada lirik lagu percintaan lain Ahmad Dhani yang memiliki intertekstualitas lebih rendah dengan lagu percintaan pada umumnya. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu 1 sebagai pribadi, Ahmad Dhani memiliki diksi yang berbeda dengan diksi yang dimiliki pencipta lagu dan penyanyi lain; dan 2 sebagian dari persoalan ini terkait dengan pesan-pesan bersayap yang hendak disampaikan Ahmad Dhani di sebagian lagunya. Seperti halnya persoalan sebelumnya, persoalan ini harus dipandang sebagai praktik diskursif yang terikat dengan proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Harus dipahami bahwa proses produksi sebuah lagu, meskipun terikat pada sumber wacana tertentu yang otoritatif, bersifat sangat pribadi. Oleh karena itu, sedekat apapun dunia pengarang dengan teknik praktik diskursif tertentu yang bersifat baku, penafsiran terhadapnya bersifat sangat individualistik, tergantung kepada pengalaman hidup setiap pribadi. Jadi, terkait dengan hal penciptaan, setiap pengarang pada dasarnya dapat memberi jarak dalam proses penciptaan, yaitu dengan cara memberikan tekanan pada apa yang membedakan dirinya dari teknik praktik diskursif yang telah ada dan dari teknik praktik diskursif pengarang Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 274 lainnya. Dalam hal ini, Ahmad Dhani berhasil menunjukkan apa yang menjadi ciri khas dirinya dalam lagu-lagunya. Kemudian, persoalan konsumsi teks yang termasuk juga masalah distribusi, pencangkokan teknik wacana tertentu secara sistematis ke dalam praktik diskursif yang berujung kepada standardisasi dan normalisasi praktik diskursif, tidak bisa dilepaskan dari persoalan industri. Sebagaimana telah dikemukakan di atas, Ahmad Dhani yang dikenal sebagai pengarang lagu percintaan, membicarakan cinta dengan menggunakan cara yang selalu subversif bukanlah hal yang menguntungkan secara industri. Seperti kita ketahui bersama, Sebagian besar lagu Ahmad Dhani sangat populer dan memiliki intertekstualitas cukup tinggi dengan lagu percintaan pada umumnya. Intertekstualitas tersebut mendorong masyarakat, yang pendengaran dan pemahamannya tentang lagu cinta telah distandarkan oleh industri, memahami lagu tersebut dengan cara yang lebih mereka kenal. Sehingga, tingkat keterpahaman yang tinggi dari lagu semacam itu pada dasarnya mempermudah pendengar untuk memahami lagu tersebut. Seperti juga telah disebutkan di atas, industri membiasakan masyarakat untuk menerima suatu hal dengan cara tertentu melalui normalisasi dan standardisasi lewat bahasa yang digunakan secara bersama-sama dalam sebuah komunitas bahasa. Semakin lama, praktik diskursif yang telah distandardisasi dan dinormalisasi ini semakin dianggap sebagai, salah satu atau bahkan satu-satunya, sumber otoritatif dalam praktik diskursif yang dianggap baku. Oleh karena itu, meskipun orang dapat menjaga jarak dengan praktik diskursif standar dan normal dalam situasi tertentu, proses konsumsi dalam praktik diskursif kebanyakan hanya mengacu kepada sumber otoritatif baku yang tersedia. Dengan cara seperti ini, sebagaimana proses hegemoni dalam masyarakat berlangsung, lagu-lagu semacam yang tersebut di atas menjadi lebih mudah diterima. Selama tema dasar dan tujuan yang hendak disampaikan melalui lagu tetap dapat dipahami oleh pendengarnya, pemilihan ungkapan yang menyalahi teknik praktik diskursif yang telah dianggap baku pada dasarnya tidak menjadi masalah berarti. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengajukan fakta bahwa lagu Ahmad Dhani yang semacam ini tidak kalah populer dibandingkan dengan lagu lain pada umumnya. Dengan demikian, cara Ahmad Dhani yang tidak lazim dalam membicarakan sesuatu tidak dapat dikatakan merusak pola distribusi wacana yang selanjutnya melemahkan persebaran bagi konsumsinya. Apalagi jika kita memperhatikan fakta bahwa teknik praktik diskursif Ahmad Dhani ini tetap mendapat fasilitas dari industri musik. Sebaliknya, dengan membicarakan nilai kemanusiaan yang lebih luas melalui lagu dengan beragam tema, Ahmad Dhani memperlebar jalur distribusi untuk memungkinkan lagunya dapat diterima secara lebih luas. Maksudnya, dengan cara yang itu, Ahmad Dhani tetap dapat mempertahankan hubungan yang terikat chain relationship sambil membentuk sebuah hubungan bebas choice relationship dalam rantai Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 275 distribusi wacana, sehingga penerimaan masyarakat terhadap lagu-lagunya dalam proses konsumsi menjadi lebih mudah. Dimensi Praktik Sosial Dimensi praktik sosial terkait dengan hal di luar teks yang memiliki hubungan dengan teks, yaitu konteks. Analisis praktik sosial ini didasarkan atas asumsi bahwa konteks sosial yang ada di luar teks memengaruhi bagaimana wacana muncul dalam teks. Praktik sosio-kultural ini memang tidak berhubungan langsung dengan produksi teks, tetapi ia menentukan bagaimana teks diproduksi dan dipahami. Terdapat tiga level dalam dimensi praktik sosial dari wacana, yaitu level situasional, level institusional, dan level sosial. Secara situasional, lagu Ahmad Dhani tampaknya harus dianalisis terkait dengan konteks peristiwa yang terjadi saat lagu tersebut dibuat. Hal ini, bagaimanapun juga, merupakan persoalan yang sulit untuk diuraikan, oleh sebab itu, dalam menelusuri kaitan lagu-lagu Ahmad Dhani dengan konteks persistiwanya, maka menggunakan liriknya sebagai pijakan dinilai sebagai upaya yang tepat. Sebab, dengan cara seperti ini, seperti juga dianjurkan oleh Fairclough, kita dapat melihat lebih jelas kaitan antara praktik diskursif lagu Ahmad Dhani dengan praktik sosialnya. Sebagai contoh, kita dapat mengandaikan bahwa konteks memengaruhi pemahaman masyarakat terhadap sebuah teks lagu dan selanjutnya memengaruhi pengarang dalam proses produksi suatu lagu. Hal ini, tentu saja, berlaku juga bagi Ahmad Dhani. Ahmad Dhani, sebagai bagian dari masyarakat, memahami lagu sebagaimana anggota masyarakat yang lain. Kemudian, berdasarkan atas pemahamannya tentang lagu ini, disadari ataupun tidak, Ahmad Dhani menciptakan lagu seperti yang dipahami masyarakat. Dengan proses sedemikan rupa, tidak mengherankan jika terdapat intertekstualitas yang tinggi antara lagu Ahmad Dhani dan lagu pada umumnya. Namun, pemahaman seperti ini tidak dapat begitu saja diterapkan pada lagu-lagu Ahmad Dhani yang memiliki intertekstualitas rendah dengan lagu pada umumnya. Dalam lagu yang perbedaannya dengan lagu lain ditandai semata-mata melalui cara yang berbeda, misalnya pada teks Ingin kubunuh pacarmu. Saat dia cium bibir merahmu. Di depan kedua mataku. Hatiku terbakar jadinya, cantik. Aku cemburu Prasetyo, 1997b kita tetap dapat menangkap intertekstualitas tersebut secara potensial. Sebab, meskipun dapat dipahami sebagai bentuk protes atas kebiasaan bermanis kata dalam membicarakan cinta, Ahmad Dhani dalam hal ini hanya mengganti peranti linguistiknya saja. Kemudian, pemanfaatan sudut pandang berbeda dalam membicarakan cinta jelas menunjukkan aspek pendirian ideologis yang melampaui bahasa percintaan pada umumnya. Secara situasional, terdapat dua macam situasi yang melatarbelakangi Ahmad Dhani menuliskan lirik lagu, yaitu situasi peristiwa yang didasari atas pengalaman pribadinya. Umpamanya pada lagu “Cukup Siti Nurbaya” ditujukan untuk ibunda Maia Estianty yang kala itu tidak merestui hubungan putrinya dengan Ahmad Dhani yang memiliki profesi Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 276 sebagai pemusik. “Waktu itu ketika saya pacaran. Lagu ini dibuat ditujukan kepada ibu saya yang tidak setuju saya dengan Ahmad Dhani. Karena waktu itu Dhani Cuma lulusan SMA terus musisi kemudian dianggap tidak bisa makanin anak orang,” Wijayanto, 2018. Situasi berikutnya adalah peristiwa yang tidak didasari atas pengalaman pribadinya. Umpamanya pada lagu “Petuah Bijak” yang ditujukan untuk Ari Lasso yang kala itu sedang terkena dampak penyalah gunaan narkoba. 15 Sahabatku coba angkat, Apa yang kau rasa kini, Duniamu pun berkerut, Tak satu pun yang berarti. Hari ini terlalu indah untuk diburamkan. Dan kau terus hitamkan jejak langkahmu. Semoga saja ini hanya sebuah fase dalam hidupmu. Dan kuharap itu bukan sisa-sisa umur Prasetyo, 1997d. Adapun secara sosial, dapat dinilai dua macam posisi. Dalam usaha perlawananan atas nilai yang dianggapnya buruk dan merugikan kesejahteraan sosial, Ahmad Dhani dengan tegas menentangnya dan atau mengritik secara terbuka. Namun dalam usaha pemertahanan nilai lama yang dianggapnya lebih baik dari nilai baru, Ahmad Dhani akan mendukungnya dengan menegaskan keutamaan nilai lama atau dengan mengkritik pelaku nilai baru secara terbuka. Sebagai contoh dalam lagunya yang berjudul “Distorsi” berikut ini. 16 Maunya selalu memberantas kemiskinan. Tapi ada yang selalu kuras uang rakyat. Maunya selalu. Ada yang sok aksi buka mulut protas protes. Tapi sayang mulutnya selalu beraroma alkohol. Yang muda mabuk, yang tua korup. Yang muda mabuk, yang tua korup. Mabuk terus, korup terus. Jayalah negeri ini. Merdeka...!! Prasetyo, 1998b. Pada ungkapan Maunya selalu memberantas kemiskinan. Tapi ada yang selalu kuras uang rakyat, Ahmad Dhani secara ekplisit mengritik pemerintah. Lirik ini dapat dinilai sebagai bentuk respon terhadap kondisi sosial Indonesia yang saat itu sedang bergulir Reformasi dan dipenuhi dengan aksi demonstrasi. Penggunaan frasa Jayalah negeri ini. Merdeka...!! dapat dinilai sebagai sebentuk ungkapan sarkastik, karena didahului oleh lirik Yang muda mabuk, yang tua korup. Mabuk terus, korup terus. Ahmad Dhani mengetahui bahwa sebuah bangsa dan roda pemerintahan itu tentunya digerakkan oleh generasi tua dan muda. Jika keduanya berperilaku menyimpang maka kemerdekaan Indonesia tidak diisi dengan hal-hal yang menguntungkan bangsa. Cover album ini menampilkan Ahmad Dhani yang menggunakan safari dan peci hitam. Ahmad Dhani nampaknya hendak membangkitkan citra yang berasosiasi dengan deklarator kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Sehingga persepsi masyarakat saat melihat sampul album tersebut akan terasosiasi dengan Presiden pertama RI tersebut, kemudian meresepsi lirik lagu yang bernuansa kritik terhadap kondisi sosial politik secara dalam serta diharapkan dapat tergugah rasa nasionalismenya. 5. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, pada dimensi tekstual, dapat ditemukan empat tema utama dalam lagu Ahmad Dhani, yaitu Nilai Kemanusiaan dalam Lirik Lagu Ahmad Dhani Sebuah Analisis Wacana Kritis Mohammad Siddiq & Hartini Salama 277 percintaan, nasionalisme, kritik sosial politik, dan spiritual religius. Meskipun secara tematik terdapat empat topik yang berbeda, secara garis besar semuanya dapat terkait dengan tema cinta yang disampaikan dengan lugas maupun metaforis. Cinta dalam lirik lagu Ahmad Dhani dapat dimaknai secara vertikal relasi cinta dengan Tuhan dan horizontal relasi cinta dengan sesama manusia. Selain itu, cinta dipandang sebagai nilai kemanusiaan yang hakiki, nasionalisme sebagai salah satu cara menggapai kesejahteraan sosial, memperhatikan fungsi spiritualitas manusia dalam kehidupan sosial merupakan hal utama, penghargaan atas alam dan moral yang baik dalam menjalani hidup adalah pesan-pesan kemanusiaan yang diungkapkan Ahmad Dhani melalui karya-karyanya. Kedua, pada dimensi praktik diskursif, dapat dilihat bahwa sebagian besar lagu yang diciptakan Ahmad Dhani dilakukannya secara individual. Selain itu, lirik lagu tersebut diciptakan dengan menggunakan sumber otoritatif yang resmi dan dengan teknik praktik diskursif yang secara umum baku, dalam hal ini, sumber otoritatif tersebut adalah industri musik. Dalam proses distribusi, perlu dipertimbangkan dua hal, yaitu industri dan muatan lirik kemanusiaan. Dengan memanfaatkan industri, distribusi atas lagu Ahmad Dhani dapat dilakukan dalam wilayah persebaran yang lebih luas, sehingga konsumsi atas lagu dengan muatan nilai kemanusiaan Ahmad Dhani menjadi mungkin dilakukan secara lebih massif. Ketiga, pada dimensi praktik sosial, secara situasional, terdapat dua macam situasi yang melatarbelakangi Ahmad Dhani menuliskan lirik lagu, yaitu 1 situasi peristiwa yang didasari atas pengalaman pribadinya; 2 situasi peristiwa yang tidak didasari atas pengalaman pribadinya. Adapun secara sosial, dapat dinilai dua macam posisi. Dalam usaha perlawananan atas nilai yang dianggapnya buruk dan merugikan kesejahteraan sosial, Ahmad Dhani dengan tegas menentangnya dan atau mengritik secara terbuka. Namun dalam usaha pemertahanan nilai lama yang dianggapnya lebih baik dari nilai baru, Ahmad Dhani akan mendukungnya dengan menegaskan keutamaan nilai lama atau dengan mengkritik pelaku nilai baru secara terbuka. Ucapan Terima Kasih Penelitian ini didukung oleh Direktorat Sumber daya, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kemenristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Aspell, P. J. 1999. Medievel Western Philosophy The Europe Emergence. The Council for Research in Values and Philosophy. Davies, A., & Elder, C. 2004. The Handbook of Applied Linguistics. Blackwell Publishing. Fairclough, N. 1995. Media Discourse. Edward Arnold. Fairclough, N. 2003. Analysing Discourse textual analysis for social research . Routledge. Fairclough, N. 2013. Critical Discourse Analysis The Critical Study of Language. Taylor & Francis. Fasold, R. W. 1993. The Sociolinguistics Undas Vol 17, Nomor 2, Desember 2021 261-278 278 of Language. Blackwell Publishers. Hamad, I. Perkembangan Analisis Wacana Dalam Ilmu Komunikasi, Sebuah Telaah Ringkas. Universitas Indonesia. Kreamer, J. L. 2003. Renaisans Islam. Mizan. Lamont, C. 1997. The Philosophy of Humanism Eight. Humanist Press. Lestari, H. P. 2021. Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon” Ciptaan Isyana Sarasvati. UNDAS Jurnal Hasil Penelitian Bahasa Dan Sastra, 171, 47–62. Letts, R. 2006. The Protection and Promotion of Musical Diversity - Google Books. Unesco. Prasetyo, A. D. 1994a. Aku Milikmu. Prasetyo, A. D. 1994b. Mahameru. Prasetyo, A. D. 1994c. Tak Ada Cinta Yang Lain. Prasetyo, A. D. 1995a. Cukup Siti Nurbaya. Prasetyo, A. D. 1995b. Jangan Pernah Mencoba. Prasetyo, A. D. 1997a. Aspirasi Putih. Prasetyo, A. D. 1997b. Cemburu. Prasetyo, A. D. 1997c. Kirana. Prasetyo, A. D. 1997d. Petuah Bijak. Prasetyo, A. D. 1997e. Selatan Jakarta. Prasetyo, A. D. 1998a. Distorsi. Prasetyo, A. D. 1998b. Distorsi. Prasetyo, A. D. 2000. Hidup Adalah Perjuangan. Prasetyo, A. D. 2002. Cintailah Cinta. Prasetyo, A. D. 2003. Cinta Mati. Prasetyo, A. D. 2004a. Indonesia Saja. Prasetyo, A. D. 2004b. Satu. Prasetyo, A. D. 2012. Jika Cinta Allah. Prasetyo, A. D. 2017. Iman. Prasetyo, A. D., & Ramadhan, A. J. 1998. Kuldesak. Prasetyo, A. D., & Ramadhan, A. J. 2006. Sedang ingin Bercinta. Pratiwi, D. R., Indrayani, L. M., & Soemantri, Y. S. 2020. The analysis of Denotative and Connotative Meaning in Ariana Grande‟s Song Lyrics A Semantic Study. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 32. Schiffrin, D. 1994. Approaches to Discourse. Blackwell Oxford UK & Cambridge USA. Thompson, R. G. A., Nutor, J. J., & Johnson, J. K. 2021. Communicating Awareness About COVID-19 Through Songs An Example From Ghana. Frontiers in Public Health, 8. Tjaya, T. H. 2004. Humanisme dan Skolatisisme. Kanisius. Wijayanto, N. 2018. Maia Estianty Ungkap Kisah di Balik Lagu Cukup Siti Nurbaya Dewa 19. Https// ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Putri LestariPenelitian ini merupakan bentuk apresisasi kepada Isyana Sarasvati atas keberaniannya membuka jati diri musikalitasnya yang sebenarnya melalui lirik “Lexicon”. “Lexicon” adalah manifestasi kejujuran Isyana Sarasvati sebagai seorang musisi atau seniman yang mengabdikan diri dan musik ciptaannya kepada seni, bukan kepada uang atau kapitalis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap makna leksikon yang dimaksud Isyana Sarasvati. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang akan mendeskripsikan analisis wacana kritis pada lirik “Lexicon” ciptaan Isyana Sarasvati dengan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis wacana, dan teori yang digunakan adalah teori analisis wacana kritis Teun A. van Dijk. Penelitian ini akan menjelaskan analisis dimensi teks, yang terdiri atas struktur makro tematik, superstruktur tematik, dan struktur mikro semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris, analisis kognisi sosial, serta analisis konteks sosial dalam lirik “Lexicon”. Hasil penelitian menunjukkan “Lexicon” bermakna kamus hidup Isyana Sarasvati yang terdiri dari beberapa emosi di antaranya, semangat, kesedihan, peringatan khawatir, harapan, kesenduan, dan G. A. Thompson Jerry John NutorJulene K. JohnsonResearch has shown that music can be used to educate or disseminate information about public health crises. Grounded in the edutainment approach, we explored how songs are being used to create awareness about COVID-19 in Ghana, a sub-Saharan African country. YouTube was searched, and 28 songs met the study inclusion criteria. We conducted a thematic analysis of the song lyrics. Most lyrics were in English, Ghanaian Pidgin English, Akan, Ga, or Dagbani. Reflecting the multilingual population of Ghana, half of the songs contained three languages to convey their message, and only five songs were in one language. Eight themes emerged from the analysis public health guidelines, COVID-19 is real and not a hoax, COVID-19 is infectious, prayer as method to stop the virus, emotional reaction and disruption of “everyday” activities; verbally expelling the virus, call for unity and collective efforts, and inspiring hope. We show that songs have the potential as a method for rapidly sharing information about emerging public health crises. Even though, it is beyond the scope of this study to draw conclusions about the reception and impact of songs on awareness and knowledge, the study shows that examining song lyrics can still be useful in understanding local attitudes toward COVID-19, as well as strategies for promoting preventive behaviors. We note that additional multidimensional efforts are needed to increase awareness among the general public about the COVID-19 Riana Pratiwi Lia IndrayaniYpsi Soeria SoemantriThe meaning in language is indeed diverse in types, one branch of linguistics that studies about meaning is semantic science. Semantic referred to as the study of meaning, this research aims to analyze denotative meanings and connotative meanings contained in song lyrics, an expression of one's feelings or ideas usually expressed through song lyrics. The song chosen for this research data is Ariana Grande's song entitled "God is a woman". This analysis used a qualitative descriptive method which is a method that aims to analyze everyday phenomena and analyze the use of words including finding meaning contained in song lyrics. To answer this analytical question, used the main theory from Geoffrey Leech about semantics. The results of this analysis are more connotative meanings compared to denotative meanings in Ariana Grande song lyrics, this study found three connotative meanings and two denotative meanings. The number of connotative meanings and denotative meanings is not too much different, but connotative meanings are more numerous because this song contains many meanings that are not Analisis Wacana Dalam Ilmu KomunikasiI HamadHamad, I. Perkembangan Analisis Wacana Dalam Ilmu Komunikasi, Sebuah Telaah Ringkas. Universitas L KreamerKreamer, J. L. 2003. Renaisans Islam. Philosophy of Humanism EightC LamontLamont, C. 1997. The Philosophy of Humanism Eight.The Protection and Promotion of Musical Diversity -Google BooksR LettsLetts, R. 2006. The Protection and Promotion of Musical Diversity -Google Books. Unesco. /edition/The_Protection_and_Pro motion_of_Musical/7QaEoAEAC AAJ?hl=en Prasetyo, A. D. 1994a. Aku Milikmu. Prasetyo, A. D. 1994b. Mahameru. Prasetyo, A. D. 1994c. Tak Ada Cinta Yang D PrasetyoPrasetyo, A. D. 2002. Cintailah Cinta. Prasetyo, A. D. 2003. Cinta Mati.
ምδ οጻибэдрοቪ
Խзв нሐ фэп
Մ оже
Уф б з πιсиሂоռαν
Օβаφуξ նու оֆеհаኩижя
И ρ
LirikLagu Hilangnya Seorang Gadis - Freedom Of Rhapsodia. Freedom Of Rhapsodia - Hilangnya Seorang Gadis ( Cipt. Deddy Dores ) Aku kenal dia Dalam suatu masa Dianya tersenyum Melambaikan tanganya Ku sayangi dia Dalam segalanya Tapi kini dia Pergi entah kemana Inilah kisah sedih yang aku alami Hilangnya
Dalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba adaTapi tak pernah kau pikirkan Dari mana uang kau dapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada TuhanDalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba adaTapi tak pernah kau pikirkan Dari mana uang kau dapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada TuhanKini kau rasakan hidupmu bagai di surga Dengan harta, kau dapat hidup berfoya-foya Judi dan bermabuk-mabukan jadi hobinya Disko, dansa, dan wanita jadi hiburannyaKau puaskan kesenangan dunia Pada jalan yang penuh dosa Dengan nafsu angkara murka Dalam pandangan manusiaKau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba ada Tapi tak pernah kaupikirkanDari mana uang kau dapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada TuhanKini kaurasakan hidupmu bagai di surga Dengan harta, kau dapat hidup berfoya-foya Judi dan bermabuk-mabukan jadi hobinya Disko, dansa, dan wanita jadi hiburannyaKaupuaskan kesenangan dunia Pada jalan yang penuh dosa Dengan nafsu angkara murkaDalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagiaHidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba ada Tapi tak pernah kaupikirkan Dari mana uang kaudapatkanKau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada Tuhan Post Views 119
Kuhisapdalam-dalam dengan teman Rasanya melayang-melayang Tik, tik, tik Bunyi padi di atas genting Wanginya tidak terkira Cobalah, Teman, lihat ke sana Semua manusia makan semua Potong bebek angsa, masak di kuali Campur kuah ganja, rakyat senang sekali Oper ke kiri, oper ke kanan Do re mi la la do Remy Sylado [Instrumental] [Outro]
ArticlePDF Available AbstractPenelitian ini merupakan bentuk apresisasi kepada Isyana Sarasvati atas keberaniannya membuka jati diri musikalitasnya yang sebenarnya melalui lirik “Lexicon”. “Lexicon” adalah manifestasi kejujuran Isyana Sarasvati sebagai seorang musisi atau seniman yang mengabdikan diri dan musik ciptaannya kepada seni, bukan kepada uang atau kapitalis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap makna leksikon yang dimaksud Isyana Sarasvati. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang akan mendeskripsikan analisis wacana kritis pada lirik “Lexicon” ciptaan Isyana Sarasvati dengan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis wacana, dan teori yang digunakan adalah teori analisis wacana kritis Teun A. van Dijk. Penelitian ini akan menjelaskan analisis dimensi teks, yang terdiri atas struktur makro tematik, superstruktur tematik, dan struktur mikro semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris, analisis kognisi sosial, serta analisis konteks sosial dalam lirik “Lexicon”. Hasil penelitian menunjukkan “Lexicon” bermakna kamus hidup Isyana Sarasvati yang terdiri dari beberapa emosi di antaranya, semangat, kesedihan, peringatan khawatir, harapan, kesenduan, dan kebahagiaan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. ANALISIS WACANA KRITIS LIRIK LAGU “LEXICON” CIPTAAN ISYANA SARASVATI Critical Discourse Analysis “Lexicon” Lyrics Created By Isyana Sarasvati Hana Putri Lestari Universitas Diponegoro Jalan Prof. Soedarto, Semarang, Indonesia Telepon 081315895219 Pos-el hanaputrilestarisasmita Abstrak Penelitian ini merupakan bentuk apresisasi kepada Isyana Sarasvati atas keberaniannya membuka jati diri musikalitasnya yang sebenarnya melalui lirik “Lexicon”. “Lexicon” adalah manifestasi kejujuran Isyana Sarasvati sebagai seorang musisi atau seniman yang mengabdikan musik ciptaannya kepada seni, bukan kepada uang atau kapitalis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap makna leksikon yang dimaksud Isyana Sarasvati. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang akan mendeskripsikan analisis wacana kritis pada lirik “Lexicon” ciptaan Isyana Sarasvati dengan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan analisis wacana, dan teori yang digunakan adalah teori analisis wacana kritis Teun A. van Dijk. Penelitian ini akan menjelaskan analisis dimensi teks, yang terdiri atas struktur makro tematik, superstruktur tematik, dan struktur mikro semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris, analisis kognisi sosial, serta analisis konteks sosial dalam lirik “Lexicon”. Dalam pengumpulan data, lirik “Lexicon” didapat dari situs Azlyrics, dan lagunya didengarkan melalui aplikasi musik Spotify. Dalam analisis data, lirik “Lexicon” dibaca dan dikaitkan dengan setiap komponen analisis wacana. Dalam penyajian hasil, teori analisis wacana Teun A. van Dijk diaplikasikan ke dalam lirik”Lexicon”. Hasil penelitian menunjukkan “Lexicon” bermakna kamus hidup Isyana Sarasvati yang terdiri dari beberapa emosi di antaranya, semangat, kesedihan, peringatan khawatir, harapan, kesenduan, dan kebahagiaan. Kata kunci struktur makro, superstruktur, struktur mikro, kognisi sosial, konteks sosial Abstract This research is an appreciation to Isyana Sarasvati for her courage to reveal her true musical identity through the lyrics “Lexicon”. “Lexicon” is a manifestation of Isyana Sarasvati’s honesty as a musician or artist who devotes her music to art, not to money or capitalists. The purpose of this research is to reveal the meaning of lexicon on “Lexicon” lyrics. This research is library research and describes the critical discourse analysis of “Lexicon” lyrics with a qualitative descriptive method. This research is discourse analysis research with Teun A. van Dijk’s critical discourse analysis theory. This research explains the dimension of the text analysis, macrostructure thematic, superstructure schematic, and microstructure semantic, syntactic, stylistic, and rhetorical, social cognition, and social context in the “Lexicon” lyrics. In data collection, "Lexicon" lyrics were obtained from the Azlyrics website, and the song listened from music application, Spotify. In data analysis, “Lexicon” lyrics are read and linked with each component of discourse analysis. In presenting the results, Teun A. van Dijk's theory of discourse analysis is applied to "Lexicon" lyrics. The results showed the meaning of “Lexicon” is Isyana Sarasvati’s life dictionary, and consists of several emotions enthusiasm, sadness, warning worry, hope, melancholy, and happiness. Key words macro structure, superstructure, micro structure, social cognition, social context Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 48 1. PENDAHULUAN Sudjiman 1986 berpendapat bahwa, lirik merupakan sajak yang berupa susunan kata sebuah nyanyian karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi yang diutamakan ialah lukisan perasaannya hlm. 47. Kata nyanyian karya sastra penting untuk digarisbawahi yang mengindikasikan bahwa lirik juga merupakan salah satu produk atau karya sastra. Senada dengan pendapat Soedjiman, Sylado 1983 menyatakan bahwa lagu bisa juga merupakan aransemen musik yang bisa ditambah lirik teks yang lirik tersebut mengungkapkan perasaan dan pikiran penciptanya dengan cara-cara tertentu yang berlaku umum hlm. 32. Setiap lirik lagu merupakan curahan perasaan dan pikiran pribadi penciptanya, begitu pun dengan lirik ―Lexicon‖ ciptaan Isyana Sarasvati. Isyana seolah telah mengalami konflik batin yang berkepanjangan sampai akhirnya ia membuka jati diri yang sebenarnya melalui lagu ―Lexicon‖. Keberaniannya membuka jati diri penting untuk diapresiasi, salah satunya melalui penelitian ini. Penelitian ini akan menunjukkan pada khalayak tentang musik dan lirik yang berkualitas dari seorang musisi yang berani menampilkan sisi idealisnya. ―Lexicon‖ merupakan judul lagu dengan genre progressive rock. Lagu tersebut merupakan track nomor empat dalam album dengan tajuk yang sama, Lexicon yang dirilis tahun 2019 di bawah label musik Sony Music Entertainment. Lagu tersebut disusun oleh Isyana Sarasvati sendiri, begitu pun dengan lirik lagunya. Selain Isyana Sarasvati, pihak lain yang ikut terlibat dalam pembuatan lagu ―Lexicon‖ adalah Kenan Loui yang memproduksi musik serta mengaransemen lagu tersebut bersama Isyana, Bonar Abraham yang berperan memadukan tiap komposisi lagu mixing dan Chris Gehringer yang berperan dalam proses akhir lagu tersebut mastering. Lagu ―Lexicon‖ berdurasi menit dan memiliki perbedaan yang sangat mencolok dibanding lagu-lagu Isyana Sarasvati di dua album sebelumnya, Explore! dan Paradox. Lagu yang dinyanyikan Isyana dalam kedua album tersebut, merupakan lagu pop dengan lirik serta aransemen musik yang sederhana, dan mudah didengar serta dicerna oleh pikiran para pendengarnya. Sedangkan lagu dalam album Lexicon termasuk lagu ―Lexicon‖ disajikan dengan aransemen musik yang sulit dan rumit, berapi-api, serta lirik dengan bahasa yang puitis dan penuh emosi. Melalui Lexicon, Isyana Sarasvati seolah menunjukkan siapa diri dia yang sebenarnya. Album Lexicon merupakan manifestasi dari kebangkitan Isyana Sarasvati yang sangat progresif dalam eksistensinya di dunia musik. Isyana seolah tidak peduli lagi dengan selera pasar yang haus akan lagu pop yang mudah didengar. Lexicon merupakan momen kejujuran Isyana Sarasvati sebagai seorang musisi atau seniman yang ingin mengabdikan diri dan karyanya kepada seni, bukan pada uang atau kapitalis. ―Lexicon‖ dapat menjadi sumbangsih yang luar biasa terhadap seni musik Indonesia dari segi aransemen musik, dan terhadap sastra dari segi lirik. Seperti yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, lirik ―Lexicon‖ ditulis dengan bahasa yang puitis dan penuh emosi. Pilihan kata yang digunakan oleh Isyana dalam lirik lagu tersebut cenderung menggunakan kata- Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 49 kata yang dipakai sehari-hari, namun perpaduan tiap kata yang digunakan menghasilkan makna yang sulit dipahami. Penelitian ini akan berfokus pada apa yang ingin Isyana Sarasvati sampaikan melalui lirik ―Lexicon‖, dengan kata lain mengungkap makna leksikon dalam lirik ―Lexicon‖. Semi, 1988 mengungkapkan bahwa lirik adalah puisi pendek yang mengekspresikan emosi hlm. 106. Berdasarkan pendapat tersebut, lirik memiliki kesamaan dengan puisi. Perbedaan antara lirik dan puisi adalah lirik dinyanyikan sedangkan puisi dibaca. Saat lirik dibaca, lirik tersebut akan terdengar seperti puisi, sebaliknya jika puisi diberi notasi tertentu maka akan terdengar seperti lirik. Penelitian terhadap lirik lagu tidak berbeda dengan penelitian terhadap puisi. Pendekatan atau teori yang digunakan untuk menganalisis puisi dapat diterapkan terhadap lirik lagu. Dewasa ini, penelitian terhadap lirik lagu penting untuk dilakukan agar objek kajian penelitian sastra maupun linguistik tidak hanya sebatas puisi, prosa, dan naskah drama. Peneliti sastra dan linguistik memiliki tanggung jawab terhadap penelitian lirik lagu khususnya lirik lagu berbahasa Indonesia, untuk menunjukkan pada khalayak tentang makna dan maksud yang ingin disampaikan seorang pencipta lagu kepada pendengarnya. Penelitian sastra dan linguistik terhadap lirik lagu telah banyak dilakukan, tetapi penelitian dengan objek material lirik lagu ―Lexicon‖ sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Salah satu penelitian linguistik terhadap lirik lagu adalah skripsi oleh Astuti 2017 dengan judul ―Analisis Wacana Kritis pada Lirik Lagu Tohoshinki Wasuranaide dan Kiss the Baby Sky‖. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui analisis teks, kognisi sosial, serta konteks sosial dalam lirik lagu ―Wasurenaide‖ ciptaan Kim Jae Joong dan lirik lagu ―Kiss the Baby Sky‖ ciptaan Park Yoochun. Kedua lirik lagu tersebut dianalisis menggunakan model analisis wacana Teun A. van Dijk. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemilihan kata yang digunakan dalam kedua lirik tersebut bersifat kohesif dan koheren sehingga mendukung makna umum dari kedua lagu tersebut. Kognisi sosial pada kedua lirik lagu tersebut pun berkolerasi dengan konteks sosial saat ini. Penelitian selanjutnya adalah jurnal oleh Lestari 2020 dengan judul ―Makna Sikap Duniawi dalam Lirik Lagu Sikap Duniawi Ciptaan Isyana Sarasvati‖. Sebagaimana judulnya, penelitian tersebut bertujuan untuk memaparkan makna sikap duniawi dalam lirik ―Sikap Duniawi‖ agar menjadi pembelajaran bagi pendengar untuk membatasi atau menjauhi sikap duniawi yang dimaksud oleh Isyana Sarasvati. Teori yang digunakan untuk mengungkap makna sikap duniawi dalam lirik tersebut adalah teori Roman Ingarden. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, makna sikap duniawi dalam lirik ―Sikap Duniawi‖ ialah tindakan perundungan yang disebabkan oleh kebencian dan dimanifestasikan dengan cara mengucilkan, mengejek, mencaci maki, dan menghasut. Kedudukan penelitian ini adalah sebagai pelengkap di antara penelitian-penelitian terdahulu, khususnya penelitian dengan objek material lirik lagu atau dengan objek formal analisis wacana. Penelitian ini akan membahas bagaimana analisis wacana model Teun Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 50 A. van Dijk yang terdiri atas, analisis teks struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, analisis kognisi sosial, dan analisis konteks sosial dalam lirik ―Lexicon‖ ciptaan Isyana Sarasvati. Penelitian ini pun diharapkan dapat memantik peneliti lain untuk menganalisis lirik lagu. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, peneliti sastra maupun linguistik memiliki tanggung jawab untuk menganalisis atau meneliti lirik lagu, khususnya lirik berbahasa Indonesia. Penelitian terhadap lirik lagu merupakan usaha untuk menyampaikan makna serta maksud yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada pendengarnya, dan hal tersebut merupakan bentuk apresiasi yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap musisi atau seniman Indonesia. 2. KERANGKA TEORI Terdapat banyak pendekatan dan teori untuk mengungkap sebuah makna dan maksud dalam karya sastra seperti puisi dan juga lirik lagu. Pendekatan dan teori tersebut bisa berasal, dari ilmu sastra dan ilmu linguistik. Dalam ilmu sastra misalnya, puisi dan lirik dapat dianalisis menggunakan teori strata norma Roman Ingarden yang terdiri atas lapis bunyi, lapis arti, lapis objek, lapis dunia, dan lapis metafisis. Adapun teori semiotika Michael Riffaterre yang terdiri dari ketidaklangsungan ekspresi, pembacaan heuristik dan hermeneutik, matriks atau kata kunci, dan hipogram atau prinsip intertekstual. Sedangkan dalam ilmu linguistik, puisi dan lirik dapat dianalisis menggunakan teori analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk yang terdiri dari analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Baik sastra maupun linguistik, penelitian terhadap puisi dan lirik tidak dapat dipisahkan dari semiotika, stilistika, dan semantik. Senada dengan pernyataan Lestari 2020 bahwa puisi adalah kesatuan tanda semiotika, dengan gaya bahasa tertentu stilistika, dan memiliki makna tertentu semantik hlm. 78. Berdasarkan sifat atau jenis pemakaiannya, Sumarlam 2009 mengklasifikasikan wacana menjadi dua macam, yaitu wacana monolog wacana yang disampaikan seorang diri tanpa melibatkan orang lain dan wacana dialog wacana atau percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung. Berdasarkan bentuknya, wacana diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu wacana prosa, wacana puisi, dan wacana drama hlm. 17. Berdasarkan pengertian tersebut, lirik ―Lexicon‖ termasuk ke dalam jenis wacana monolog jika dilihat dari sifat atau jenis pemakaiannya, dan termasuk ke dalam jenis wacana puisi jika dilihat dari bentuknya. Teun A. van Dijk dalam Eriyanto, 2011 mengungkapkan bahwa analisis wacana memiliki tiga dimensi yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial hlm. 221. Menurut Teun A. van Dijk dalam Eriyanto, 2011 teks dalam analisis wacana dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu, struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro hlm. 226. Struktur makro dapat diartikan sebagai makna umum suatu teks yang terdiri dari tematik atau tema. Superstruktur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks yang terdiri dari skematik. Adapun struktur mikro yang merupakan bagian kecil dari suatu wacana yang terdiri atas semantik, sintaksis, dan retoris. Berikut tabel penggambaran struktur wacana oleh Teun A. van Dijk Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 51 Tabel 1 Struktur Wacana van Dijk Semantik Sintaksis Stilistik Retoris Latar, Detil, Maksud, Praanggapan, Nominalisasi Bentuk kalimat, Koherensi, Kata Ganti Leksikon Grafis, Metafora, Ekspresi Sumber Eriyanto 2006, hlm. 228 Struktur pertama dalam analisis wacana model van Dijk adalah struktur makro. Hal yang diamati dalam struktur makro adalah tematik atau tema. Elemen tematik hanya terdiri dari elemen topik. Merujuk pada istilah tema dan topik, dapat dikatakan bahwa struktur makro membahas inti utama dari suatu teks atau objek. Sobur 2009 berpendapat bahwa secara harfiah tema berarti ―sesuatu yang diuraikan‖ atau ―sesuatu yang telah ditempatkan‖ hlm. 75. Eriyanto 2011 menambahkan bahwa topik menunjukkan konsep dominan, sentral, dan paling penting dari isi suatu berita hlm. 229. Struktur kedua dalam analisis wacana model van Dijk adalah superstruktur. Superstruktur sendiri mengamati skema atau bagaimana bagian dan urutan suatu dokumen objek diskemakan dalam dokumen yang utuh. Eriyanto 2011 menyatakan bahwa suatu teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir hlm. 231. Skema dalam lirik lagu misalnya, terangkai dengan memperhatikan komposisi sehingga menghasilkan atau membentuk suatu kesatuan makna. Skema atau struktur lagu terdiri atas beberapa elemen di antaranya, introduction, verse, bridge, chorus, reffrein, interlude, overtune, dan coda. Introduction atau intro menurut Muttaqin & Kustap 2008 adalah suatu seksi instrumental di bagian permulaan suatu komposisi hlm. 132. Selanjutnya adalah verse, menurut Ralf von Appen 2015 verse merupakan bagian awal yang berlainan yang diulang-ulang dengan lirik yang berbeda. Adapun penghubung antara verse dan chorus yaitu bridge Ralf von Appen, 2015. Elemen keempat adalah chorus, Ralf von Appen 2015 mengungkapkan chorus merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagian yang berdiri sendiri serta biasanya diulang-ulang dengan lirik, harmoni, dan melodi yang sama hlm. 4. Elemen selanjutnya adalah reffrein yaitu merupakan lirik di awal atau di akhir bagian yang diulang dalam setiap iterasi Ralf von Appen, 2015. Selanjutnya adalah interlude, Muttaqin & Kustap 2008 mengatakan bahwa materi dalam introduksi bisa juga digunakan kembali pada bagian interlude hlm. 133. Elemen ketujuh adalah overtune atau modulasi. Campbell dalam Ralf von Appen, 2015 mengungkapkan bahwa overtune adalah salah satu komponen frekuensi suara selain frekuensi terendah. Elemen terakhir adalah coda, menurut Muttaqin & Kustap 2008, coda merupakan suatu potongan yang datang setelah bagian terakhir dari tema atau bagian yang terakhir hlm. 134. Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 52 Struktur ketiga dalam analisis wacana model van Dijk adalah struktur mikro yang terdiri dari semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris. Semantik adalah makna yang ditekankan pada teks atau objek tertentu. Semantik dalam analisis wacana menurut Sobur 2009 dikategorikan sebagai makna lokal yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan antarproposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks hlm. 78. Elemen semantik terdiri dari latar, detil, maksud, praanggapan, dan nominalisasi. Adapun sintaksis yang menganalisis bagaimana bentuk dan struktur kalimat yang dipilih dan digunakan. Sintaksis dalam analisis wacana van Dijk terdiri dari bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti. Sobur 2009 mengungkapkan bahwa strategi untuk menampilkan diri sendiri secara positif dan lawan secara negatif dapat dilakukan dengan menggunakan sintaksis seperti pada pemakaian kata ganti, aturan tata kata, pemakaian kategori sintaksis yang spesifik, pemakaian kalimat aktif atau pasif, peletakan anak kalimat, pemakaian kalimat yang kompleks, dan sebagainya hlm. 80. Berdasarkan pendapat tersebut, bagaimana penerapan bentuk atau struktur kalimat yang erat kaitannya dengan sintaksis dapat dijadikan strategi yang bersifat manipulatif atau memengaruhi pembaca atau pendengar. Selanjutnya adalah stilistik atau diksi yang digunakan dalam teks. Stilistik erat kaitannya dengan gaya bahasa dan terdiri dari leksikon. Eriyanto 2011 mengungkapkan elemen leksikon menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Terakhir adalah retoris yang erat kaitannya dengan bagaimana atau dengan cara apa penekanan pada teks tertentu dilakukan. Menurut Sobur 2009, strategi dalam level retoris di sini adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis hlm. 83. Elemen retoris terdiri dari grafis, metafora, dan ekspresi. Menurut pandangan van Dijk dalam Eriyanto, 2011, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, maka dibutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial hlm. 260. Kognisi sosial dapat diartikan bagaimana kognisi seorang pengarang dalam memahami perasaannya sendiri atau memahami suatu peristiwa sampai ia menuliskan pemahamannya tersebut menjadi suatu tulisan atau wacana. Dengan kata lain, kognisi sosial merupakan proses produksi seorang pengarang. Menurut Eriyanto 2011, kognisi sosial yaitu penelitian atas wacana yang membantu memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses yang kompleks dari proses produksi dan memperoleh suatu pengetahuan mengapa teks bisa seperti itu hlm. 221. Adapun konteks sosial yang erat kaitannya dengan bagaimana suatu wacana diterima dan berkembang di masyarakat. Menurut Eriyanto 2011, terdapat dua hal yang menjadi titik fokus konteks sosial yaitu kekuasaan power dan akses acces hlm. 272. Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 53 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu pendekatan linguistik yaitu analisis wacana kritis. Adapun teori yang digunakan adalah teori analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Data primer dalam penelitian ini adalah lirik ―Lexicon‖ ciptaan Isyana Sarasvati. Adapun data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari buku-buku teori dan publikasi ilmiah mengenai linguistik dan sastra, khususnya teori analisis wacana kritis Teun A. van Dijk untuk mendukung analisis data dalam sub bab pembahasan analisis teks. Selain buku-buku teori, dan penelitian ilmiah, data sekunder lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel-artikel yang memuat informasi mengenai proses kreatif Isyana Sarasvati dalam penciptaan ―Lexicon‖ serta informasi lain tentang lagu maupun album ―Lexicon‖ untuk mendukung analisis data dalam sub bab pembahasan kognisi sosial dan konteks sosial. Teknik dalam penelitian ini terdiri dari tiga teknik, yaitu teknik pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil. Dalam teknik pengumpulan data, lirik lagu ―Lexicon‖ didengarkan melalui aplikasi streaming musik Spotifiy, sedangkan liriknya dibaca melalui situs Azlyrics 2019. Teknik selanjutnya adalah analisis data. Dalam analisis data, lagu ―Lexicon‖ didengarkan berulang-ulang, serta liriknya dibaca dan diresapi. Lirik ―Lexicon‖ diresapi dengan mendayagunakan panca indera dan mengaitkannya dengan masing-masing komponen analisis teks. Sub bab analisis teks berfokus pada lirik ―Lexicon‖ itu sendiri. Sedangkan dalam sub bab kognisi dan konteks sosial, dibutuhkan informasi lain mengenai proses kreatif Isyana Sarasvati dalam menciptakan lirik ―Lexicon‖ serta bagaimana pencapaian lagu serta album Lexicon. Itulah mengapa, data sekunder dalam penelitian ini tidak hanya buku-buku teori dan publikasi ilmiah saja, namun juga artikel-artikel lain yang memuat informasi tentang Isyana Sarasvati dan lirik serta album Lexicon. Teknik terakhir adalah penyajian hasil. Dalam penyajian hasil, teori analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk diaplikasikan dalam lirik ―Lexicon‖. Struktur wacana yang terdiri dari tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris akan dipaparkan dalam sub bab pembahasan analisis teks. Sedangkan proses kreatif dan bagiamana resepsi lirik ―Lexicon‖ akan dipaparkan dalam sub bab kognisi sosial dan konteks sosial. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Teks Struktur Makro Tematik Melalui ―Lexicon‖, Isyana menyampaikan tema kemanusiaan karena lirik tersebut mengedepankan harkat dan martabat Isyana Sarasvati sebagai seorang manusia dan juga musisi serta seniman. Tema kemanusiaan dalam ―Lexicon‖ terdapat dalam penggalan bait lirik berikut 2 Yang ditanam mengapa berduri Ingatlah karya pujangga Cacian kini merajalela Bisakah kita mengubah Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 54 3 Takdir kelabu Kubur jadi satu Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya 6 Yang berduri kok dirawat? Kau kira selamanya Mereka akan percaya Tapi maaf waktumu tlah tiba Harkat dan martabat manusia dalam lirik ―Lexicon‖ ditunjukan dalam bait kedua yang merupakan pertanyaan Isyana pada orang-orang yang suka membully atau merundung orang lain sebagaimana dalam lirik ―Sikap Duniawi‖. Isyana mempertanyakan mengapa orang-orang menanam kebencian dalam penggalan lirik ―Yang ditanam mengapa berduri‖. Kemudian ia menambahkan, mengapa orang-orang tidak mengatakan sesuatu yang baik dengan bahasa yang positif saja sebagaimana bahasa atau pilihan kata dalam karya sastra atau karya pujangga. Selanjutnya ia menyadari bahwa cacian atau kebencian semakin parah, apalagi dewasa kini di era internet, orang-orang semakin getol menyebarkan kebencian melalui akun media sosial. Di baris terakhir, ia menanyakan apakah hal tersebut bisa diubah atau dengan kata lain masyarakat berhenti membenci atau merundung orang lain. Maksud dari penggalan lirik bait kedua adalah bait tersebut merupakan bait sindirian kepada pelaku perundungan. Bait ketiga merupakan penggambaran harkat dan martabat diri Isyana sebagai seorang musisi atau seniman. Pada baris pertama bait tersebut Isyana menggambarkan masa lalunya yang kelabu atau menyedihkan, ―Takdir kelabu‖ dan dilanjutkan dengan keputusan dia untuk melupakan masa lalu tersebut, ―Kubur jadi satu‖. Selanjutnya, pada baris ketiga dan keempat bait tersebut merupakan penggambaran musikalitasnya dalam lagu ―Lexicon‖. Ia mengungkapkan ―Sambutlah kemarau tiba‖. Kalimat tersebut merupakan sinyal bahwa ia meninggalkan genre pop yang telah membesarkan namanya dan beralih ke genre lain progressive rock yang tidak sepopuler genre sebelumnya. Genre progressive rock memang tidak sepopuler genre pop, sehingga Isyana menganggap musikalitasnya saat ini bagaikan musim kemarau yang kering atau tidak diminati banyak penggemar. Di baris selanjutnya Isyana menambahkan ―Berguguran tapi dikenang selamanya‖, yang bermakna meski penggemarnya akan berkurang karena keputusannya meninggalkan genre pop, ia percaya diri bahwa genre yang dipilihnya sekarang akan membawa dampak yang besar pada dunia musik di Indonesia sehingga karyanya tersebut akan dikenang selamanya. Maksud dari penggalan lirik bait ketiga adalah bait tersebut merupakan bait ucapan selamat datang kepada musikalitasnya yang baru. Bait keenam merupakan penegasan harkat dan martabat Isyana yang disuarakan untuk diri Isyana sendiri. Makna kata berduri pada ―Yang berduri kok dirawat‖ dalam bait tersebut berbeda dengan makna berduri di bait kedua. Di bait keenam, ―Yang berduri kok dirawat‖ bermakna mengapa ia Isyana harus menutupi musikalitas yang sebenarnya, atau berpura-pura menekuni genre pop padahal ia bisa lebih dari itu. Ia menambahkan, bahwa orang-orang tidak akan selamanya percaya pada kepura-puraan tersebut. Mereka yang Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 55 mengetahui kemampuan musikalitas Isyana memiliki keyakinan bahwa Isyana bisa lebih dari itu. Di baris terakhir Isyana memberikan penutup, ―Tapi maaf waktumu „tlah tiba‖ yang bermakna waktu Isyana untuk bermusik pop telah habis. Sama dengan maksud dari penggalan lirik bait ketiga, maksud dari penggalan lirik bait keenam pun merupakan ucapan selamat datang kepada musikalitasnya yang baru dengan genre musik yang lebih progresif dibanding genre sebelumnya. Superstruktur Skema Superstruktur atau skema dalam lirik lagu merupakan sub bab analisis wacana yang menjelaskan struktur atau elemen apa saja yang membentuk sebuah lagu. Skema atau struktur lagu terdiri atas beberapa elemen di antaranya, introduction, verse, bridge, chorus, reffrein, interlude, overtune, dan coda. Berikut skema atau struktur lagu ―Lexicon‖ ciptaan Isyana Sarasvati. Lexicon Isyana Sarasvati Introduction Ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah Reffrein Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiap! Verse Yang ditanam mengapa berduri Ingatlah karya pujangga Cacian kini merajalela Bisakah kita mengubah Bridge Takdir kelabu Kubur jadi satu Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya Chorus Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiaplah! Chorus Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiaplah! Overtune Yang berduri kok dirawat? Kau kira selamanya Mereka akan percaya Tapi maaf waktumu tlah tiba Struktur Mikro Semantik ―Lexicon― bermakna kamus. Lirik ―Lexicon― secara khusus atau album Lexicon secara umum dapat diartikan sebagai kamus kehidupan Isyana Sarasvati. Berikut analisis semantik lirik ―Lexicon‖. Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiap! Bait tersebut merupakan bait pembuka dalam lirik ―Lexicon‖. Nirwana bermakna surga. Meskipun nirwana bermakna surga, terdapat pergeseran makna dalam frasa Sang Nirwana menjadi Sang Pencipta, atau Tuhan. Kata mata-mata pun mengalami penggantian makna menjadi ketajaman intuisi yang Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 56 dianugrahkan oleh Sang Nirwana atau Tuhan kepada Isyana Sarasvati. Berdasarkan penjelasan tersebut, bait pertama lirik ―Lexicon‖ dapat bermakna Tuhan mengahadirkan atau menganugrahkan ketajaman intuisi kepada Isyana Sarasvati, dan pendengarnya diminta untuk bersiap-siap mendengarkan ketajaman intuisi tersebut melalui lirik ―Lexicon‖. Yang ditanam mengapa berduri Ingatlah karya pujangga Cacian kini merajalela Bisakah kita mengubah Bait tersebut bermakna perundungan yang dipraktikkan masyarakat di masa sekarang. Dalam baris pertama bait tersebut, kata berduri mengalami penggantian makna menjadi kebencian. Isyana mempertanyakan mengapa masyarakat senantiasa menanam kebencian. Selanjutnya, ―Ingatlah karya pujangga‖ bermakna ia mengingatkan khalayak untuk senantiasa mengatakan hal-hal yang baik sebagaimana bahasa atau pilihan kata dalam karya sastra atau karya pujangga. Pada baris ketiga bait tersebut, Isyana menambahkan bahwa cacian, kebencian, atau perundungan semakin parah dan merajalela. Di baris terakhir Isyana mempertanyakan bisakah masyarakat berhenti menyebar kebencian dan mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih positif. Takdir kelabu Kubur jadi satu Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya Bait tersebut merupakan bait yang menjelaskan masa lalu Isyana Sarasvati. Isyana sebagaimana manusia pada umumnya, tentu memiliki masa lalu yang menyedihkan yang ditunjukkan dalam penggalan lirik, ―Takdir kelabu‖. Ia pun memutuskan untuk menyatukan kepingan masa lalu menyedihkannya tersebut dan melupakannya, ―Kubur jadi satu‖. Selanjutnya ia menambahkan, ―Sambutlah kemarau tiba‖ yang bermakna ucapan selamat datang kepada musikalitasnya yang baru yang bagaikan musim kemarau atau sepi dari penggemar dibanding musikalitasnya sebelumnya saat ia masih menggeluti genre pop. ―Berguguran, tapi dikenang selamanya‖ bermakna penggemarnya akan berkurang berguguran, namun ia percaya musikalitasnya saat ini dalam lirik atau album Lexicon akan membawa dampak yang besar bagi seni musik Indonesia atau setidaknya untuk dirinya sendiri, sehingga Lexicon akan dikenang selamanya. Yang berduri kok dirawat? Kau kira selamanya Mereka akan percaya Tapi maaf waktumu tlah tiba Bait tersebut merupakan bait penegasan Isyana Sarasvati sebagai seorang seniman atau musisi yang ia suarakan kepada dirinya sendiri. Makna berduri dalam bait tersebut berbeda dengan berduri pada bait kedua. Dalam baris, ―Yang berduri kok dirawat‖ bermakna mengapa ia Isyana harus menutupi musikalitasnya yang sebenarnya atau berpura-pura saat menekuni genre pop, padahal ia bisa lebih dari itu. Ia menambahkan, bahwa orang-orang tidak akan selamanya percaya pada kepura-puraan tersebut. Mereka yang mengetahui kemampuan musikalitas Isyana memiliki keyakinan bahwa Isyana bisa lebih dari itu, Isyana bisa lebih dari musik pop. Di baris terakhir Isyana memberikan penutup, Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 57 ―Tapi maaf waktumu „tlah tiba‖ yang bermakna waktu Isyana dalam menekuni genre pop telah habis. Baris tersebut pun merupakan ucapan selamat datang kepada dirinya yang baru dengan genre musik yang lebih progresif dibanding genre sebelumnya. Sintaksis Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiap! Bait tersebut terdiri dari dua kalimat. Kalimat pertama adalah Sang Nirwana menghadirkan mata-mata, dan kalimat kedua adalah Bersiap! Kalimat pertama merupakan kalimat lengkap yang terdiri dari subjek Sang Nirwana, predikat dengan kata kerja transitif menghadirkan, dan objek mata-mata. Sedangkan kalimat kedua merupakan kalimat tidak lengkap yang terdiri dari satu kata kerja intransitif Bersiap!. Bait pertama diulang pada bait keenam dan ketujuh, namun terdapat tambahan partikel –lah kata Bersiap menjadi Bersiaplah. Yang ditanam mengapa berduri? Ingatlah karya pujangga Cacian kini merajalela Bisakah kita mengubah? Bait tersebut terdiri atas empat kalimat, yaitu Yang ditanam mengapa berduri, Ingatlah karya pujangga, Cacian kini merajalela, dan Bisakah kita mengubah. Kalimat pertama merupakan kalimat tanya yang menggunakan kata tanya mengapa. Kalimat tanya tersebut dapat disusun ulang menjadi kalimat yang lebih padu menjadi, mengapa yang ditanam berduri? Namun Isyana seolah ingin menekankan frasa yang ditanam sehingga frasa tersebut diletakkan di awal kalimat. Kalimat kedua merupakan kalimat perintah yang ditandai dengan sufiks –lah pada kata Ingatlah. Kalimat kedua berisi permintaan Isyana untuk mengingat karya pujangga. Kalimat ketiga merupakan kalimat lengkap dengan unsur subjek Cacian, keterangan waktu kini, dan predikat merajalela. Terakhir, kalimat keempat merupakan kalimat tanya yang mengandung partikel tanya –kah dalam kata Bisakah dan dilanjutkan dengan kita mengubah. Takdir kelabu Kubur jadi satu Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya Bait tersebut terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama adalah Takdir kelabu kubur jadi satu. Sedangkan kalimat kedua adalah Sambutlah kemarau tiba, berguguran, tapi dikenang selamanya. Kalimat pertama merupakan kalimat lengkap yang terdiri dari subjek pada frasa Takdir kelabu, predikat dengan kata kerja tak berimbuhan kubur, dan pelengkap jadi satu. Kalimat selanjutnya merupakan kalimat perintah yang ditandai dengan partikel –lah pada kata Sambutlah dan dilanjutkan dengan permintaan Isyana untuk menyambut kemarau tiba yang berguguran, tapi dikenang selamanya. Yang berduri kok dirawat? Kau kira selamanya Mereka akan percaya Tapi maaf waktumu tlah tiba Bait tersebut terdiri dari kalimat Yang berduri kok dirawat, Kau kira selamanya mereka akan percaya, dan Tapi maaf waktumu t‟lah tiba. Kalimat pertama merupakan kalimat tanya tanpa kata maupun partikel tanya, namun mengandung makna pertanyaan. Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 58 Kalimat pertama menggunakan kata kok yang digunakan dalam ragam lisan atau percakapan. Kalimat kedua juga merupakan kalimat tanya tanpa kata maupun partikel tanya, namun mengandung makna pertanyaan. Jika dibaca, kalimat Yang berduri kok dirawat, dan Kau kira selamanya mereka akan percaya menggunakan intonasi naik sebagaimana intonasi yang digunakan dalam kalimat tanya. Kalimat tanya tanpa unsur atau partikel tanya disebut kalimat tanya retorik. Kalimat ketiga merupakan kalimat yang diawali dengan konjugasi Tapi, dan dilanjutkan dengan kata kerja maaf. Kata Waktumu merupakan subjek, dan frasa t‟lah tiba merupakan predikat dengan adverbia serta kata kerja intransitif. Stilistik Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiap! Bait tersebut konsisten menggunakan rima ‗a. Selain rima ‗a, bait tersebut pun didominasi oleh asonansi vokal ‗a yang menimbulkan kesan semangat. Perpaduan antara pilihan kata, rima, dan asonansi a pada bait tersebut menghasilkan makna serta kesan semangat yang berapi-api. Yang ditanam mengapa berduri Ingatlah karya pujangga Cacian kini merajalela Bisakah kita mengubah Penggalan bait di atas diakhiri dengan rima ‗i pada baris pertama, dan rima ‗a pada baris kedua sampai keempat. Sebagaimana bait pertama, baris pertama bait kedua pun awalnya didominasi oleh asonansi ‗a yang umumnya dapat menimbulkan kesan bahagia, ceria, atau semangat. Namun di akhir baris, Isyana mengakhiri baris tersebut menggunakan rima ‗i sehingga terjadilah perubahan kesan dari semangat menjadi kesedihan. Perubahan tersebut bagaikan perubahan nada dari mayor menjadi minor. Isyana menyalakan semangat pada bait pertama, dan menjatuhkannya secara tiba-tiba hanya dengan penggunaan rima ‗i pada baris pertama di bait tersebut. Selanjutnya, Isyana kembali menggunakan asonansi ‗a pada baris kedua yang menimbulkan kesan peringatan. Di baris ketiga, Isyana menggunakan asonansi ‗a dan ‗i yang masih menimbulkan kesan peringatan pada asonansi ‗a dan kesan kesedihan pada asonansi ‗i. Baris keempat pun didominasi oleh asonansi ‗a yang menimbulkan kesan harapan. Kesedihan, peringatan, dan harapan merupakan tiga kata kunci yang ingin disampaikan Isyana pada bait tersebut. Isyana sedih atas cacian yang merajelela. Isyana mengingatkan khalayak untuk selalu mengatakan hal yang baik dan positif sebagaimana kata-kata dalam karya pujangga. Terakhir, Isyana pun menaruh harapan agar khalayak tidak selalu menyebar kebencian. Takdir kelabu Kubur jadi satu Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya Bait tersebut diakhiri dengan rima ‗u pada baris pertama dan kedua, serta rima ‗a pada baris ketiga dan keempat. Rima serta asonansi ‗u yang mendominasi baris pertama dan kedua menimbulkan kesan sedih sekaligus sendu. Kesan sendu pun dimunculkan pada baris ketiga melalui kata Sambutlah dan kemarau. Rima serta asonansi ‗a Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 59 pada baris ketiga dan keempat menimbulkan kesan kebahagiaan. Bait tersebut menyatakan kesenduan yang berubah menjadi kebahagiaan. Berbeda dari bait kedua, bait ketiga bagaikan perubahan nada dari minor menjadi mayor. Yang berduri kok dirawat? Kau kira selamanya Mereka akan percaya Tapi maaf waktumu tlah tiba Bait terakhir didominasi oleh rima serta asonansi ‗a yang menimbulkan kesan semangat. Isyana seolah ingin mengulangi kesan semangat pada bait terakhir, yang sebelumnya ada ada di bait pertama. Jika diruntut dari bait pertama sampai terakhir, kesan yang ingin disampaikan Isyana berdasarkan rima dan asonansi adalah, semangat, kesedihan, peringatan, harapan, kesenduan, kebahagiaan, dan kembali ke semangat. Retoris Unsur retoris erat kaitannya dengan bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan. Penekanan dalam lirik ―Lexicon‖ terdapat dalam pengulangan lirik berikut Bait 1 Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiap! Bait 4 Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiaplah! Bait 5 Sang Nirwana Menghadirkan Mata-mata Bersiaplah! Secara semantik, ketiga bait tersebut bermakna Tuhan mengahadirkan atau menganugrahkan ketajaman intuisi kepada Isyana Sarasvati, dan pendengarnya diminta untuk bersiap-siap mendengarkan ketajaman intuisi tersebut. Sedangkan secara stilistika, perpaduan antara pilihan kata, rima, dan asonansi ‗a pada ketiga bait tersebut menghasilkan makna serta kesan semangat yang berapi-api. Melalui ketiga bait tersebut, dengan semangat yang berapi-api, Isyana seolah berteriak pada pendengarnya untuk bersiap-siap menyambut dirinya yang baru. Repetisi pun dilakukan sampai tiga kali, pada bait pertama, keempat, dan kelima yang bertujuan agar pesan semangat semakin sampai pada khalayak. Kognisi Sosial Lexicon bermakna kamus. Melalui album Lexicon, Isyana ingin menunjukkan kepada semua orang tentang kamus hidupnya. Pendapat tersebut senada dengan artikel yang ditulis oleh Rengganis 2020 dalam Tempo bahwa, arti ―Lexicon‖ adalah kamus hidup. Melalui Lexicon Isyana berharap pendengarnya tahu bahwa Isyana juga manusia, dan Lexicon adalah perjalanan hidup yang dilewati Isyana Sarasvati. Isyana mengungkapkan bahwa ia adalah pribadi yang tertutup, ia tidak mengekspos emosinya seperti saat marah dan sedih. Lexicon adalah tempat untuk teman-temannya yang belum mengenal siapa Isyana Sarasvati. Kemarahan Isyana dalam lirik ―Lexicon‖ terdapat dalam penggalan lirik berikut Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 60 Yang berduri kok dirawat? Kau kira selamanya Mereka akan percaya Tapi maaf waktumu tlah tiba Penggalan lirik tersebut mengungkapkan kemarahan Isyana kepada dirinya sendiri yang menutupi musikalitasnya yang sebenarnya. Sedangkan emosi sedih dalam ―Lexicon‖ terdapat dalam penggalan lirik berikut Takdir kelabu Kubur jadi satu Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya Penggalan lirik tersebut mengungkapkan masa lalu Isyana yang menyedihkan. Isyana pun memilih untuk mengumpulkan kepingan masa lalu menyedihkannya tersebut dan melupakannya. Bagi Isyana, musik adalah terapi. Masih melalui Tempo yang ditulis Rengganis 2020, Isyana mengungkapkan bahwa ia adalah sosok introvert yang ekstrem. Ia senang menyendiri dan menulis karena terasa lebih jujur. Ia menambahkan bahwa dengan bermusik ia bisa menyalurkan perasaannya yang tidak bisa diungkapkan. Seperti yang diungkapkan dalam sub pembahasan, ―Lexicon‖ adalah manifestasi kejujuran Isyana Sarasvati sebagai seorang seniman atau musisi. Konteks Sosial Yucki 2019 dalam Cultura Magazine mengungkapkan bahwa album Lexicon menyuguhkan musik klasik dengan lirik bagai sastra lama yang puitis. ―Lexicon‖ menciptakan kelas tersendiri, terdapat beberapa bagian musik klasik dari segi aransemen, dan liriknya seperti sebuah puisi yang perlu dianalisis secara mendalam untuk mengungkap setiap diksi yang Isyana pilih. ―Lexicon‖ adalah sumbangsih yang luar biasa bagi seni musik dari segi aransemen dan sastra Indonesia dari segi lirik. ―Lexicon‖ merupakan transisi perubahan Isyana dari aliran pop ke aliran yang lebih kompleks dengan kata lain aliran progressive rock. Para penggemarnya pun menyambut dengan baik perubahan tersebut, terbukti dari suksesnya konser virtual Isyana yang bertajuk Lexicon+ Virtual Home Concert pada 20 Mei 2020. Konser tersebut pun mendapatkan penghargaan dari Jak FM Pahlawan Musik Lokal 2020 dalam nominasi Konser Virtual Terfavorit. Hal tersebut menunjukkan bahwa ―Lexicon‖ diterima dengan baik oleh pendengarnya. Dilansir Wikipedia 2020 Isyana pun memenangkan banyak penghargaan melalui album Lexicon, di antaranya Album Indonesia Terbaik 2019 versi Billboard Indonesia x 9 Album Musik Indonesia Terbaik 2019 Pilihan Tempo, Album Indonesia Terbaik 2019 versi Pop Hari Ini, dan 10 Album Musik Terbaik 2019 Versi Ingatan masyarakat akan lagu-lagu Isyana sebelumnya dalam album Explore! dan Paradox akan selalu ada. Isyana mengungkapkan melalui Tempo yang ditulis Rengganis 2020, bahwa lagu-lagu di kedua album tersebut tak jauh dari cerita orang terpesona, cinta monyet, dan sakit hati. Lexicon adalah gambaran progresifnya Isyana sebagai seorang musisi atau seniman yang emosional. Meskipun mungkin album Lexicon tidak sekomersial kedua album sebelumnya, Isyana percaya bahwa Lexicon akan dikenang setidaknya untuk dirinya sendiri sebagai pencipta. Khalayak seolah diajak oleh Isyana Analisis Wacana Kritis Lirik Lagu “Lexicon”Ciptaan Isyana Sarasvati Hana Puteri Letari 61 untuk menyambut Isyana Sarasvati ke babak musikalitasnya yang baru dengan penuh optimis dan percaya diri. Seperti yang tertulis dalam lirik Sambutlah kemarau tiba Berguguran, tapi dikenang selamanya. 5. PENUTUP Simpulan Melalui analisis tematik, penelitian ini mengungkap tema yang ingin disampaikan Isyana Sarasvati yaitu, tema kemanusiaan yang menyangkut harkat dan martabat dirinya sebagai seorang seniman atau musisi yang juga manusia. Analisis skematik berperan membagi struktur atau elemen lagu untuk mempermudah penelitian. Analisis semantik berperan besar dalam menemukan makna lirik ―Lexicon‖. Analisis sintaksis berperan dalam bagaimana bentuk kalimat yang dipilih Isyana Sarasvati. Analisis stilistik berperan dalam menemukan kesan yang timbul dari rima dan asonansi yang dilih oleh Isyana Sarasvati. Analisis retoris berperan dalam menemukan bagaimana penegasan dalam ―Lexicon‖ sehingga pesan dalam lirik tersebut semakin sampai pada benak khalayak. Analisis kognisi sosial berperan dalam mengungkap proses kreatif Isyana saat menciptakan ―Lexicon‖, sedangkan analisis konteks sosial berperan untuk mengetahui apakah ―Lexicon‖ diterima atau tidak di masyarakat. Makna ―Lexicon‖ adalah kamus hidup bagi Isyana Sarasvati. Makna tersebut memang dapat ditemukan hanya dengan menerjemahkan kata lexicon atau leksikon. Namun melalui penelitian ini, kamus hidup Isyana dijabarkan dengan lebih rinci dan spesifik. ―Lexicon‖ adalah kamus hidup Isyana Sarasvati sebagai seorang musisi dan seniman yang juga manusia. Makna ―Lexicon‖ sebagai kamus hidup ditemukan dalam analisis stilistik. Makna kamus hidup dalam ―Lexicon‖ adalah emosi Isyana Sarasvati yang terdiri dari semangat, kesedihan, peringatan khawatir, harapan, kesenduan, dan kebahagiaan. DAFTAR PUSTAKA Astuti, F. 2017. Analisis Wacana Kritis pada Lirik Lagu Tohoshinki Wasurenaide dan Kiss the Baby Sky [Universitas Diponegoro]. Azlyrics. 2019. Isyana Sarasvati Lyrics Lexicon. Isyana Sarasvati Lyrics Lexicon. Eriyanto. 2011. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. PT LkiS Printing Cemerlang. Lestari, H. P. 2020a. Makna Sikap Duniawi dalam Lirik Lagu Sikap Duniawi Ciptaan Isyana Sarasvati. Widyasastra, 31, 31–42. Lestari, H. P. 2020b. Semiotika Riffaterre dalam Puisi Balada Kuning-Kuning Karya Banyu Bening. Alayasastra, 161, 75–81. Muttaqin, M., & Kustap. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Ralf von Appen, M. 2015. AABA, Refrain, Chorus, Bridge, Prechorus — Song Forms and Their Historical Development. Semantic Scholar, 1–83. Undas Vol 17, Nomor 1, Juni 2021 47-62 62 Rengganis, M. T. 2020. Musik adalah Terapiku. Tempo. Semi, M. A. 1988. Anatomi Sastra. Angkasa Raya. Sobur, A. 2009. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. PT Remaja Rosdakarya. Sudjiman, P. 1986. Istilah Sastra. Gramedia. Sumarlam, D. 2009. Analisis Wacana. Pustaka Cakra Surakarta. Sylado, R. 1983. Menuju Apresiasi Musik. Angkasa. Wikipedia. 2020. LEXICON album Isyana Sarasvati. Wikipedia. Yucki, B. 2019. Isyana Sarasvati Lexicon Album Review. Cultura. Mohammad SiddiqHartini SalamaLirik lagu secara jelas merupakan bagian yang pasti ada dalam setiap kebudayaan, sehingga sebagai teks ia dapat menjadi salah satu cerminan realitas. Di sisi lain, ia juga dapat membentuk kesadaran tertentu bagi masyarakat, sehingga sebagai teks ia mampu membentuk realitas secara khas. Terdapat lirik-lirik lagu dalam musik populer yang terbukti memiliki pengaruh yang bersifat emansipatoris secara sosial. Lirik-lirik lagu tersebut biasanya mengandung ide-ide yang memperjuangkan nilai kemanusiaan. Di Indonesia, jumlah seniman musik yang telah terjun ke industri musik mungkin tidak terhitung. Akan tetapi, dari sekian banyak seniman musik, terdapat beberapa musisi yang konsisten menyuarakan ide kemanusiaan melalui lirik-lirik lagunya dan memiliki daya tawar yang tinggi di industri musik sehingga tetap mampu menampilkan idealismenya di tengah arus komersialiasi seni. Salah satunya adalah Ahmad Dhani. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pesan kemanusiaan dalam lirik lagu Ahmad Dhani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis wacana kritis model N. Fairclough. Data penelitian ini adalah teks lagu Ahmad Dhani yang terbit dari 1992 sampai 2020. Lirik lagu Ahmad Dhani dianalisis berdasarkan pada tiga dimensi yaitu dimensi tekstual yang meliputi aspek linguistik dan intertekstualitas teks, dimensi praktik diskursif yang meliputi aspek produksi dan konsumsi teks, dan dimensi praktik sosial, yaitu dengan melihat pengemukaan nilai kemanusiaan sebagai sebentuk tindakan sosial, dan memahami kaitannya dengan aspek situasional, institusional, dan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan yang terkandung dalam lirik lagu Ahmad Dhani diekspresikan dalam tema percintaan, nasionalisme, kritik sosial politik, dan spiritual religius. Pesan kemanusian tersebut disampaikan dalam ungkapan yang lugas dan metaforik. Secara praktik diskursif, lirik lagu dengan tema-tema kemanusian yang dikarang Ahmad Dhani tetap mendapat fasilitas dari industri musik yang lazimnya didominasi oleh tema-tema percintaan. Sebaliknya, dengan membicarakan nilai kemanusiaan yang lebih luas melalui lagu dengan beragam tema, Ahmad Dhani dapat memperlebar jalur distribusi untuk memungkinkan lagunya dapat diterima secara lebih Putri LestariABSTRAKPenelitian ini mendeskripsikan semiotika Riffaterre dalam puisi “Balada Kuning-Kuning” karya Banyu Bening yang dipublikasikan di situs Kompasiana. Puisi tersebut mengisahkan tentang korban pemerkosaan bernama Sum Kuning. Ciri khas puisi ini adalah penggunaan rima –ing dari awal sampai akhir bait puisi. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif melalui pendekatan semiotika. Hasil penelitian menunjukkan 1 Ketidaklangsungan ekspresi puisi “Balada Kuning-Kuning” terdiri atas penggantian, penyimpangan, dan penciptaan arti; 2 Hasil pembacaan heuristik adalah puisi ini menceritakan kejadian pemerkosaan yang dialami Sum Kuning. Hasil pembacaan hermeneutik, puisi ini merupakan kritik Banyu Bening atas kasus Sum Kuning yang belum ditemukan titik terangnya sampai sekarang; 3 Matriks puisi ini adalah kisah pemerkosaan Sum Kuning; 4 Hipogram puisi ini adalah hubungan intertekstual puisi dengan kisah Sum kunci Sum Kuning, kuning, semiotika RiffaterreABSTRACTThis research describes Riffaterre's semiotics in "Balada Kuning-Kuning" poem by Banyu Bening, published by Kompasiana. “Balada Kuning-Kuning” tells of a rape victim named Sum Kuning. Characteristic of this poem is the used –ing rhymes from the beginning to the end of the poem. This research is a library research with a descriptive qualitative method with semiotics theory. The results showed 1 The unsustainability of expression "Balada Kuning-Kuning" is displacing, distorting, and creating of meaning; 2 Heuristic shows that this poem tells Sum Kuning’s raped insident. Hermeneutic shows that this poem is Banyu Bening's critique of Sum Kuning’s unsolved case; 3 Matrix this poem is Sum Kuning’s raped story; 4 Hypogram this poem is intertextual relation this poem with Sum Kuning’s Sum Kuning, kuning, Riffaterre’s semioticsAnalisis Wacana Kritis pada Lirik Lagu Tohoshinki Wasurenaide dan Kiss the Baby SkyF AstutiAstuti, F. 2017. Analisis Wacana Kritis pada Lirik Lagu Tohoshinki Wasurenaide dan Kiss the Baby Sky [Universitas Diponegoro].Makna Sikap Duniawi dalam Lirik Lagu Sikap Duniawi Ciptaan Isyana SarasvatiH P LestariLestari, H. P. 2020a. Makna Sikap Duniawi dalam Lirik Lagu Sikap Duniawi Ciptaan Isyana Sarasvati. Widyasastra, 31, Musik Klasik Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanM MuttaqinKustapMuttaqin, M., & Kustap. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Refrain, Chorus, Bridge, Prechorus -Song Forms and Their Historical DevelopmentM F Ralf Von AppenRalf von Appen, M. 2015. AABA, Refrain, Chorus, Bridge, Prechorus -Song Forms and Their Historical Development. Semantic Scholar, Sastra. Angkasa RayaM A SemiSemi, M. A. 1988. Anatomi Sastra. Angkasa Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis FramingA SoburSobur, A. 2009. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. PT Remaja SudjimanSudjiman, P. 1986. Istilah Sastra. Wacana. Pustaka Cakra SurakartaD SumarlamSumarlam, D. 2009. Analisis Wacana. Pustaka Cakra album Isyana SarasvatiR SyladoSylado, R. 1983. Menuju Apresiasi Musik. Angkasa. Wikipedia. 2020. LEXICON album Isyana Sarasvati. Wikipedia. ICON_album_Isyana_Sarasvati
penulistertarik untuk meneliti lirik lagu Rejang. Penulis menganggap bahwa lirik lagu Rejang memiliki daya tarik tersendiri. Terlihat pada pola atau struktur lirik lagu yang berbeda dari lirik lagu umumnya. Kata-kata dalam lirik lagu Rejang memiliki makna baik tersirat maupun tersurat. Banyak pesan yang dapat diambil dari lirik lagu tersebut.
Tulus. Foto ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak ATulus adalah penyanyi papan atas Indonesia yang tidak pernah mengecewakan pecinta musik Tanah Air. Lagu-lagu Tulus selalu berhasil diterima oleh masyarakat luas, baik karena lagu-lagunya yang penuh makna, juga karena suara Tulus yang sangat satu lagu yang berhasil memikat penikmat musik adalah “Manusia Kuat”. Lagu ini dirilis pada tanggal 27 April 2017 dan liriknya ditulis langsung oleh Tulus. Irama dalam lagu ini penuh semangat dan rasa optimis yang tinggi.“Manusia Kuat” mengisahkan tentang motivasi yang ingin disampaikan oleh Tulus, bahwa setiap orang adalah manusia yang kuat, yang dapat menggapai mimpinya. Rintangan jenis apa pun bukan masalah besar untuk dihadapi bagi lagu dan chord Manusia Kuat. Foto Fanny Kusumawardhani/kumparanPerpaduan lirik yang bermakna, irama lagu yang bersifat menyemangati, serta suara Tulus yang lembut, membuat lagu ini dijadikan sebagai motivasi bagi sebagian orang. Berikut adalah lirik lagu dan chord Manusia Kuat dari Lagu dan Chord Manusia Kuat - Tulus Kau bisa lumpuhkan tangankuKau bisa merebut senyumkuTapi sungguh tak akan lamaManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat Itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaKau bisa hitamkan putihkuKau takkan gelapkan apapunKau bisa runtuhkan jalankuKan ku temukan jalan yang lainManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaBila bukan kehendak-Nya uhuuuuTidak satu pun culasmu akan bawa bahayaManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaManusia-manusia kuat itu kitaJiwa-jiwa yang kuat itu kitaPatah tangan rebut senyumku
WacanaPesan Dakwah pada Lirik Lagu Damai Bersama-Mu oleh Chrisye). Skripsi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya 2019. Kata Kunci: Pesan Dakwah, Lirik Lagu, Damai Bersama-Mu, Analisis Wacana. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pesan dakwah yang terdapat dalam
السلام عليكم و رحمة الله و بركاتهبسم الله و الحمد للهاللهم صلى على سيدنا محمد و على أله و صحبه أجمعينJudul Lagu Surga Dibalik DosaDiciptakan Oleh Agil Al AtasLirik Surga Dibalik DosaLirik Surga Dibalik Dosadalam pandangan manusiakau orang yang sangat bahagiahidup di dunia kayarayakemewahan yang serba adatapi tak pernah kau fikirkandarimana uang kau dapatkankau cari dengan jalan haramtak takut dosa pada tuhandalam pandangan manusiakau orang yang sangat bahagiahidup di dunia kayarayakemewahan yang serba adatapi tak pernah kau fikirkandarimana uang kau dapatkankau cari dengan jalan haramtak takut dosa pada tuhankini kau rasakan hidupmu bagai di surgadengan harta kau dapat hidup berfoya foyajudi dan bermabuk mabukan jadi hobinyadisco dansa dan wanita jadi hiburannyakau puaskan kesenangan duniapada jalan yang penuh dosadengan nafsu angkara murkadalam pandangan manusiakau orang yang sangat bahagiahidup di dunia kayarayakemewahan yang serba adatapi tak pernah kau fikirkandarimana uang kau dapatkankau cari dengan jalan haramtak takut dosa pada tuhankini kau rasakan hidupmu bagai di surgadengan harta kau dapat hidup berfoya foyajudi dan bermabuk mabukan jadi hobinyadisco dansa dan wanita jadi hiburannyakau puaskan kesenangan duniapada jalan yang penuh dosadengan nafsu angkara murkadalam pandangan manusiakau orang yang sangat bahagiahidup di dunia kayarayakemewahan yang serba adatapi tak pernah kau fikirkandarimana uang kau dapatkankau cari dengan jalan haramtak takut dosa pada tuhan Video "Surga Dibalik Dosa"Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang "Lirik dan Video "Surga Dibalik Dosa"", semoga bermanfa'at. Terimakasih atas kunjungannya, mohon doa' agar blog ini terus berkembang dan berguna bagi semua manfa'at dunia dan mendapatkan pemberitahuan langsung mengenai artikel terbaru di facebook dari website ini silakan klik suka pada halaman kami HANAPI BANI
yangmana pengungkapan lirik lagu dalam album tersebut banyak digunakan gaya bahasa, salah satunya personifikasi. Contoh penggunaan personifikasi dalam lirik lagu pada album News Best dapat dilihat di bawah. (3)まだ⽌まない⾬ 太陽のナミダ mada yamanai ame Taiyou no namida 'hujan masih belum berakhir' 'air mata matahari'
Lama ku memendam rasa di dadaMengagumi indahmu, wahai jelitaTak dapat lagi kuucap kataBisuku diam terpesonaDan andai suatu hari kau jadi milikkuTak akan kulepas dirimu, oh kasihDan bila waktu mengizinkanku untuk menungguDirimuKurasa ku tlah jatuh cintaPada pandangan yang pertamaSulit bagiku untuk bisaBerhenti mengagumi dirinyaSeiring dengan berjalannya waktuAkhirnya kita berdua bertemuOh diriku tersipu maluMelihat sikapmu yang lucuDan andai suatu hari kau jadi milikkuTak akan kulepas dirimu, oh kasihDan bila waktu mengizinkanku untuk menungguDirimuKurasa ku tlah jatuh cintaPada pandangan yang pertamaSulit bagiku untuk bisaBerhenti mengagumi dirinyaOh Tuhan tolonglah dirikuTuk membuat dia menjadi milikkuSayangku Kasihku Oh cintakuShe's all that I needDan bila kita bersamaKan kujaga dirimu untuk selamanyaTolong terima cintakuYeah yeah yeahSummertime, ain't a summertimeIf I don't have you as mine, but u're always on my mindIn the magazine u showed up, baby girl your beauty makes my mind blow upYour personality it's calm and friendlyThe kinda girl that I would love to be with meOnce I start, no I won't fall backHere's my cellphone number, so please call backKurasa ku tlah jatuh cintaPada pandangan yang pertamaSulit bagiku untuk bisaBerhenti mengagumi dirinyaOh Tuhan tolonglah dirikuTuk membuat dia menjadi milikkuSayangku Kasihku Oh cintakuShe's all that I needHow to Format LyricsType out all lyrics, even repeating song parts like the chorusLyrics should be broken down into individual linesUse section headers above different song parts like [Verse], [Chorus], italics lyric and bold lyric to distinguish between different vocalists in the same song partIf you don’t understand a lyric, use [?]To learn more, check out our transcription guide or visit our transcribers forum
Iniadalah contoh majas personifikasi yaitu majas yang menganggap benda mati seolah-olah hidup dan memiliki sifat seperti manusia. Atau bisa kita cuplikkan lagu "Buih jadi Permadani" yakni dinginnya angin malam ini, menyapa tubuhku. Lirik tersebut juga mengandung majas personifikasi. Contoh selanjutnya adalah majas metafora, yaitu majas
Surga Di Balik Dosa - Anisa Rahma Informasi Lagu Artist ANISA RAHMA Judul Surga Di Balik Dosa Durasi 1111 Ukuran MB Tanggal 16 May 2023 Lirik Lagu Dalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba ada Tapi tak pernah kau pikirkan Dari mana uang kau dapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada Tuhan Dalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba ada Tapi tak pernah kau pikirkan Dari mana uang kau dapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada Tuhan Kini kau rasakan hidupmu bagai di surga Dengan harta, kau dapat hidup berfoya-foya Judi dan bermabuk-mabukan jadi hobinya Disko, dansa, dan wanita jadi hiburannya Kau puaskan kesenangan dunia Pada jalan yang penuh dosa Dengan nafsu angkara murka Dalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba ada Tapi tak pernah kaupikirkan Dari mana uang kau dapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada Tuhan Kini kaurasakan hidupmu bagai di surga Dengan harta, kau dapat hidup berfoya-foya Judi dan bermabuk-mabukan jadi hobinya Disko, dansa, dan wanita jadi hiburannya Kaupuaskan kesenangan dunia Pada jalan yang penuh dosa Dengan nafsu angkara murka Dalam pandangan manusia Kau orang yang sangat bahagia Hidup di dunia, kaya raya Kemewahan yang serba ada Tapi tak pernah kaupikirkan Dari mana uang kaudapatkan Kau cari dengan jalan haram Tak takut dosa pada Tuhan Kata kunci pencarian mp3, anisa rahma, download, mp4, surga di balik dosa